TEMPO.CO, Yogyakarta - Seorang wisatawan lokal asal Berbah Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) lenyap terseret arus saat sedang bermain bersama teman-temannya di Pantai Jungwok, Girisubo, Gunungkidul pada Ahad sore, 6 November 2022. Hingga Ahad petang, keberadaan korban pria berusia 23 tahun itu tetap dalam pencarian tim search and rescue (SAR) setempat.
"Korban lenyap sekeliling pukul 16.30 WIB tadi, saat datang bersama rombongan teman-temannya berwisata," kata Koordinator SAR Satlinmas Wilayah I Gunungkidul, Sunu Handoko, Ahad.
Korban atas nama Dimas Ismoyo Nugroho asal Jogotirto, Kecamatan Berbah Sleman itu awalnya datang bersama rombongannya sekeliling pukul 13.30 WIB. Pada pukul 16.00 WIB, korban tetap sempat terlihat menjelajahi di area bebatuan sisi barat pantai yang terkenal dengan pemandangan bagus serta pasir putihnya itu.
Lokasi bebatuan sisi barat pantai yang disambangi korban itu sebenarnya area kering atau jarang tersapu ombak sehingga kondusif bagi pengunjung. Namun rupanya korban yang saat itu memisahkan diri dari rombongan dan lanjut melanjutkan jalannya semakin ke barat menuju balik bebatuan yang areanya rawan diterjang ombak.
Personil SAR setempat yang berpatroli kala itu sempat memandang korban dan langsung berteriak memberi peringatan kepada korban agar berbalik ke area aman. Sayang peringatan itu tak direspons korban.
"Korban lampau terlihat tercebur ke laut dan terbawa arus ke tengah," kata Sunu.
Sejumlah personil SAR yang berpatroli lantas sempat ikut terjun ke laut untuk menyelamatkan korban. Namun arus laut lebih sigap membawa korban ke tengah hingga akhirnya lenyap tenggelam.
Korban terakhir terlihat mengenakan pakaian kaos warna kuning dan lancingan pendek. "Kami berkoordinasi dengan nelayan untuk membantu pencarian," kata Sunu.
Kepala Stasiun Meteorologi Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta Warjono menuturkan mulai 6 hingga 8 November 2022, tinggi gelombang di daerah perairan dan Samudera Hindia Selatan DI Yogyakarta dalam kategori sedang atau berkisar antara 1,0- 2,5 meter. "Namun tinggi gelombang maksimum dapat mencapai dua kali lipat dari tinggi gelombang perkiraan itu," kata dia. Kondisi itu perlu diwaspadai wisatawan atau masyarakat yang datang ke pantai.
Baca juga: Aksi Seribu Ember Tumpuk di Malioboro, Ajak Wisatawan Peduli Sampah
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan warta pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu