Tips Pilih Obat Aman untuk Anak dari Pakar

Sedang Trending 6 bulan yang lalu 142
Jumat, 4 November 2022 20:51 WIB
Tenaga farmasi menuangkan racikan obat ke kertas pembungkus di RS Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Jumat 21 Oktober 2022. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengimbau agar dokter atau tenaga kesehatan (nakes) di fasilitas kesehatan dapat mulai memberikan obat puyer monoterapi pada pasien yang dianjurkan oleh dokter dengan memperhatikan dosis berdasarkan berat badan, kebersihan pembuatan dan tata langkah pemberian menyusul pemerintah yang menyetop penjualan atau pemberian obat sirup kepada masyarakat. ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha

TEMPO.CO, Jakarta - Kasus gagal ginjal akut yang diduga dipicu oleh obat sirup tengah menjadi kekhawatiran banyak pihak, terutama pemilik anak balita. Pakar farmasi Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Profesor Junaidi Khotib, memberi tips memilih obat yang kondusif untuk anak. Setidaknya ada tiga hal yang harus diperhatikan. 

Junaidi mengimbau masyarakat untuk tetap mengikuti informasi dan sumber formal dari pemerintah, khususnya Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

"Masyarakat harus mengikuti informasi dan sumber formal pemerintah karena yang tahu dan berwenang dalam menentukan penundaan atau penarikan obat mengandung etilen glikol dan dietilen glikol pemerintah. Terlebih lagi sekarang sudah ada daftar obat-obatan yang ditarik sehingga masyarakat dapat mengacu ke sana, Insya Allah aman," ujarnya.

Ia mengimbau masyarakat untuk tak serta merta menelan mentah-mentah informasi terkait obat-obatan di media sosial. Pasalnya, media sosial kerap kali menjadi sumber informasi yang tak benar atau hoaks.

"Masalahnya masyarakat sering ambil informasi di media sosial, yang mana seluruh orang dapat memasukkan dan menyebarkan info di sana sehingga masyarakat harus lebih bijak dalam memperoleh informasi dan sumber terkait obat-obatan itu tadi," katanya.

Beralih sediaan obat
Junaidi juga mengingatkan selain bentuk sirup, terdapat bentuk obat lain yang dapat dikonsumsi anak-anak. Salah satunya puyer. Beralih bentuk sediaan obat dapat menjadi salah satu opsi kondusif dalam memilih obat untuk anak.

"Kedua, tentu tak satu-satunya sirup itu bentuk sediaan yang dapat diberikan pada anak. Ada bentuk sediaan lain, misalnya puyer, itu juga dapat digunakan," katanya. "Meskipun mungkin rasanya pahit, ini dapat menjadi opsi di tengah maraknya kasus ini."

Libatkan dokter
Terakhir, Junaidi menambahkan, masyarakat harus melibatkan peran serta dokter dan apoteker dalam menentukan obat kondusif bagi anak. Keduanya mempunyai andil krusial dalam memberikan donasi konsultasi serta resep obat.

"Ketika obat-obat tersebut harus dengan resep dokter maka tentu saja mereka harus berkonsultasi terlebih dulu dengan dokter sebelum selanjutnya datang ke apotek. Di apotek, mereka berjumpa apoteker. Di sana apoteker niscaya memberikan informasi mana obat yang baik, aman, serta tak menimbulkan potensi gagal ginjal," ujarnya.

Ia berpesan untuk tak panik dalam menghadapi situasi ini. Namun demikian, masyarakat tetap harus waspada agar kejadian serupa tak terulang di kemudian hari.

"Saya harap masyarakat juga tak panik dengan hal yang sedang kita hadapi ini. Tentu seluruh prihatin. Oleh karena itu, kejadian ini harus kita waspadai agar tak terjadi di masa mendatang," harapnya.

Baca juga: Bahaya Terlalu Sering Minum Obat Sakit Kepala






11 menit lalu

Tanggapi BPOM Soal Bahan Baku Obat Sirup Impor, Kemendag: Memang Belum Diatur

Kemendag buka bunyi soal impor bahan baku obat yang diduga menjadi penyebab maraknya kasus gagal ginjal akut pada anak.


4 jam lalu

Kasus Gagal Ginjal Akut Pada Anak, BPKN Curiga Bahan Obat Tercemar

BPKN menyebut bahan obat sirop menyebabkan gagal ginjal akut pada anak berpotensi terkontaminasi saat proses impor.


5 jam lalu

Desak Pemerintah Audit Kasus Gagal Ginjal Akut pada Anak, BPKN Kirimi Jokowi Surat

Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) berencana mengirimkan surat kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi ihwal naiknya kasus gagal ginjal akut pada anak yang terjadi belakangan ini.


6 jam lalu

Jumlah Korban Semakin Bertambah, BPKN Buka Posko Pengaduan Kasus Gagal Ginjal Akut Anak

Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) membuka posko pengaduan kasus gagal ginjal akut pada anak hingga pekan depan.


6 jam lalu

Bahaya Terlalu Sering Minum Obat Sakit Kepala

Dokter mengingatkan bahaya terlalu sering minum obat sakit kepala karena dapat menyebabkan sakit kepala berkepanjangan.


6 jam lalu

BPKN Bentuk Tim Pencari Fakta Kasus Gagal Ginjal Akut, Buka Posko Pengaduan

BPKN kesulitan mendapatkan data kasus gagal ginjal akut anak lantaran pihak rumah sakit enggan mengungkapkannya kalau tak ada izin Kemenkes.


7 jam lalu

Alasan Tak Dianjurkan Beli Antibiotik tanpa Resep Dokter

Dokter tak menganjurkan membeli antibiotik secara bebas tanpa resep karena dapat mengakibatkan bakteri dalam tubuh menjadi kebal.


7 jam lalu

Tren Kasus Gagal Ginjal Akut pada Anak Alami Penurunan

Pada awal bulan November ini tak ada kasus baru gagal ginjal akut pada anak.


7 jam lalu

BPKN Minta Pemerintah Tetapkan Kasus Gagal Ginjal Anak sebagai Kejadian Luar Biasa

Kasus gagal ginjal akut kini tersebar nyaris di seluruh provinsi di Indonesia. Jumlah terbesar ditemukan di Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Banten.


8 jam lalu

BPKN Desak Pemerintahan Audit Menyeluruh Proses Produksi Obat Sirup Usai 178 Balita Meninggal

Audit obat sirup mencakup perolehan bahan baku bagus yang dibuat di dalam negeri maupun impor hingg proses distribusinya.


Selengkapnya