Teori Keunggulan Komparatif dalam Perdagangan Internasional

Sedang Trending 6 bulan yang lalu 142

Keunggulan komparatif ialah teori perdagangan dunia yang dicetuskan oleh pakar ekonomi David Ricardo. Teori ini hadir sebagai penyempurna teori klasik kelebihan absolut dari Adam Smith.

Apa perbedaan kedua konsep tersebut dan bagaimana penerapannya dalam perdagangan internasional? Mari mulai artikel kali ini dengan memahami definisi dari kelebihan komparatif.

Apa Itu Keunggulan Komparatif?

Comparative advantage atau kelebihan komparatif ialah kemampuan sebuah negara menghasilkan produk dengan opportunity cost lebih rendah daripada mitranya.

Kuncinya ialah pada opportunity cost atau biaya peluang. Menurut Investopedia, ini ialah biaya yang dapat dihemat apabila memilih opsi tertentu.

Konsep ini sangat krusial dalam perdagangan dunia karena dapat saling menguntungkan negara yang bermitra.

keunggulan komparatif adalahApa Perbedaan Keunggulan Absolut dan Keunggulan Komparatif?

Keunggulan absolut menunjukkan keuntungan absolut sebuah negara untuk menghasilkan produk yang lebih banyak atau lebih baik.

Sedangkan keunggulan komparatif tidak mengacu pada kuantitas dan kualitas melainkan memandang dari biaya kesempatan yang lebih rendah.

Contoh Keunggulan Komparatif

Sebuah negara sebaiknya konsentrasi pada produk yang dapat mereka hasilkan dengan biaya rendah.

Sedangkan produk yang tak menjadi kelebihan komparatifnya dapat dibeli di pasar internasional.

Sebagai gambaran, simak contoh berikut ini.

Indonesia dan India sama-sama memproduksi beras dan kain. Namun, efisiensi kedua negara dalam produksinya berbeda.

NegaraBerasKainIndonesia4 kg5 mIndia6 kg8 m

Pada tabel di atas India mempunyai kelebihan absolut pada produksi beras dan kain. Lantas, apakah keduanya tetap dapat melakukan pertukaran?

Berdasarkan teori comparative advantage dari David Ricardo, jawabannya bisa.

Caranya ialah dengan membandingkan nilai Dasar Tukar Dalam Negeri (DTDN) kedua negara.

NegaraBerasKainIndonesia4/4 kg beras = 5/4 m kain5/5 m kain = 4/5 kg berasIndia6/6 kg beras = 8/6 m kain8/8 kain = 6/8 kg beras

Sekarang bandingkan mana nilai DTDN yang lebih rendah dari masing-masing negara untuk setiap produk.

Indonesia dapat melakukan spesialisasi produk beras karena mempunyai nilai DTDN yang lebih rendah.

Sebaliknya, India dapat melakukan spesialisasi produk kain karena nilai DTDN kain mereka lebih rendah.

Dengan begitu kedua negara tetap dapat melakukan pertukaran atau ekspor beras dan kain.

Keunggulan komparatif membuktikan bahwa perdagangan tetap dapat terjadi bahkan ketika satu negara mempunyai kelebihan absolut dalam seluruh produk.

Pertentangan Teori Komparatif David Ricardokeunggulan komparatif adalah

Di sisi lain, para pakar ekonomi juga mengkritik teori David Ricardo tersebut. Mereka menganggap perdagangan dunia tak sesederhana transaksi antara dua negara untuk beberapa jenis barang saja.

Berikut kritik teori comparative advantage:

Kegiatan ekspor-impor melibatkan banyak negara dan berbagai jenis barang.Ada biaya transportasi dalam perdagangan dunia sehingga mungkin menghilangkan kelebihan biaya peluang.Dalam produksi, unsur yang menentukan mencakup lebih banyak hal ketimbang hanya tenaga kerja.Tenaga kerja juga perlu beradaptasi kalau mereka berpindah ke bidang lainnya.Kemajuan teknologi dapat memengaruhi produktivitas dan kualitas barang modal.

Hal-hal di atas menurut para pakar tak menjadi pertimbangan krusial dalam teori comparative advantage dari David Ricardo.

Penutup

Keunggulan komparatif ialah konsep krusial dalam ekonomi. Hal ini membikin sebuah negara dapat mendapatkan faedah yang lebih besar dengan mengekspor produk yang menjadi spesialisasi mereka. Kendati demikian, teori ini juga tak lepas dari kritikan oleh para pakar ekonomi.

Selengkapnya