Selasa, 1 November 2022 20:18 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani melantik dan mengukuhkan jajaran pejabat baru direktur jenderal di lingkungan Kementerian Keuangan. Foto Kemenkeu
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meminta pemerintah daerah turut berikhtiar menggenjot serapan belanja pada anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD).
“Hubungan pusat dan daerah semestinya juga tak hanya didikte oleh transfer APBN ke daerah," ujarnya dalam Pelantikan Pejabat di Kemenkeu, Jakarta, Selasa, 1 November 2022. "Tapi pemerintah daerah juga dapat meningkatkan kualitas pengelolaan APBD termasuk melalui penemuan untuk pembiayaan."
Per akhir September 2022, serapan belanja APBD baru mencapai 53,4 persen. "Serapan belanja APBD baru 53,4 persen, lebih mini dari tingkat pusat. Sehingga kita perlu lanjut sorong efektivitas dan kualitas belanja daerah,” ujarnya.
Baca: Hari Oeang Ke-76, Sri Mulyani: Tak Boleh Kemenkeu Jadi Sumber Masalah, Kompetensi Harus Terus Diasah
Serapan APBD perlu didorong, kata Sri Mulyani, agar daerah mencapai target-target pembangunannya. Sejumlah sasaran pembangunan daerah yang dimaksud meliputi penurunan stunting, penurunan nomor kemiskinan, dan perbaikan kualitas sumber daya orang (SDM) dapat tercapai.
Yang tak kalah penting, menurut bendahara negara ini, adalah aturan turunan Undang-Undang Hubungan Keuangan Pusat dan Daerah (HKPD) dapat segera dibuat oleh Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan Luky Alfirman yang baru dilantik.
Dengan pengalaman Luky Alfirman yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR), Sri Mulyani berharap, penggunaan APBD untuk pembangunan hijau di daerah dapat akan segera terealiasai.
Menanggapi hal itu, Luky mengatakan akan lanjut mendorong serapan APBD dalam dua bulan terakhir 2022. Ia menyatakan bakal berfokus melanjutkan pembuatan aturan turunan Undang-undang Hubungan Keuangan Pemerintah Pusat dan Daerah atau UU HKPD.
Selanjutnya: "Ada beberapa concern agar transfer ke daerah tak berhenti di sana, tapi.."12
Selanjutnya
1 hari lalu

RI Kini Punya Fasilitas Uji Kendaraan di Bekasi
Proyek Proving Ground Balai Pengujian Laik Jalan dan Sertifikasi Kendaraan Bermotor didanai dengan skema KPBU.
1 hari lalu

Terkini Bisnis: Kenaikan Upah Minimum Justru Obat Resesi 2023, BCA Hapus Layanan Transfer QRku
Berita terkini ekonomi dan bisnis hingga Senin siang dimulai dari kenaikan upah minimum provinsi (UMP) dibutuhkan di tengah ancaman resesi 2023.
1 hari lalu

DPRD DKI Sinkronisasi Usulan KUA-PPAS APBD 2023, Prasetyo Edi: Kami Bahas Lagi
DPRD DKI Jakarta mulai melakukan sinkronisasi usulan Kebijakan Umum Anggaran dan Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS) APBD DKI 2023.
1 hari lalu

Hari Oeang Ke-76, Sri Mulyani: Tak Boleh Kemenkeu Jadi Sumber Masalah, Kompetensi Harus Terus Diasah
Sri Mulyani Indrawati menegaskan kebijakan fiskal dan keuangan negara harus selalu adaptif, responsif, fleksibel, akuntabel dan transparan.
1 hari lalu

DPRD DKI Mulai Bahas APBD 2023 Hari Ini, Tidak di Jakarta, Tapi di Bogor
DPRD DKI Jakarta mulai membahas APBD 2023 hari ini di Grand Cempaka Bogor, Jawa Barat.
2 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Belanja Negara 1.200 T Belum Terserap, Ekonom Ingatkan Modus Perjalanan Dinas
Sri Mulyani menyebutkan belanja negara Rp 1.200 triliun belum terserap. Selain tak bagus bagi perekonomian, modus perjalanan dinas bakal merebak?
2 hari lalu

Ancaman Resesi Bukan Isu Kaleng-kaleng, Celios: Pertumbuhan Ekonomi RI Bisa Lambat
Menurut Bhima beberapa riset menunjukan negara berkembang dengan skenario resesi, pertumbuhannya hanya 1,8 persen tahun depan.
3 hari lalu

Sri Mulyani Bilang Ancaman Resesi Bukan Isu Kaleng-kaleng, Ekonom: RI Harus Bersiap
Sri Mulyani mengatakan resesi dapat terjadi karena pelbagai faktor, mulai perubahan iklim hingga meningkatnya tensi geopolitik.
3 hari lalu

Belanja Negara Rp 1.200 T Belum Dipakai, Ekonom: Siklus Penyerapan Buruk, Ditumpuk Akhir Tahun
Direktur Center of Economics and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira mengungkap dua dalih kenapa biaya belanja negara banyak yang belum terserap.
3 hari lalu

Kesal Ada yang Tolak Proyek IKN, Gubernur Kaltim Doakan Pendek Umurnya
Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor mengaku kesal dengan pihak-pihak yang tetap menolak proyek Ibu Kota Nusantara atau IKN. Isran bahkan mendoakan pihak-pihak yang menolak megaproyek itu pendek umur.