Selain Apel Malang dan Resep Dokter, Ini Kode Rahasia Korupsi Para Koruptor

Sedang Trending 9 bulan yang lalu 208
Rabu, 17 Agustus 2022 12:35 WIB
Gubernur Riau periode 2014-2019, Annas Maamun, formal memakai rompi tahanan seusai menjalani pemeriksaan pasca dijemput paksa tim penyidik, di gedung KPK, Jakarta, Rabu, 30 Maret 2022. Annas Maamun sebelumnya telah menjalani pidana penjara setelah terjaring Operasi Tangkap Tangan KPK pada tahun 2014. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Dalam beberapa kasus korupsi yang sukses dikuak oleh Komisi Pemberantas Korupsi (KPK), ditemukan sejumlah ‘kode rahasia’ yang digunakan para pejabat terlibat korupsi untuk menyamarkan tindak tak terpujinya itu.

Kode-kode tersebut mulai dari bernuasan agama hingga kuliner digunakan untuk menutupi bukti tindakannya. Lantas, kode apa saja yang pernah digunakan?

Kode Rahasia Korupsi Para Koruptor

1. Apel Malang dan Apel Washington

Dalam kasus suap Wisma Atlet Jakabaring, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Angelina Sondakh berkomunikasi dengan Direktur Marketing PT Anak Negeri Mindo Rosalina Manulang melalui melalui Blackberry Messenger. Angel menagih apel Malang dan apel Washington ke Rosa karena sudah sudah ditagih Ketua Besar dan Bos Besar. Diketahui Apel Malang berarti uang rupiah, dan Apel Washington merupakan uang dolar AS.

2. Nomor Sepatu

Kasus korupsi yang menyeret pejabat Mahkamah Agung (MA) Andri Tristianto Sutrisna (ATS) dengan koleganya, Kosidah, dalam kasus Skandal Dagang Perkara tak luput dari penggunaan kode tahasia. Dalam percakapan keduanya, Andi menanyakan kepada Kosidah tentang ukuran sepatu. Kosidah menjawab ukuran 25. Diketahui, nomor sepatu tersebut ialah kode atau sandi yang bermakna besaran uang suap yang diinginkan. Angka 25 menunjukkan jumlah nominal sebesar Rp 25 juta.

3. Kacang Pukul
Terdakwa kasus suap Gubernur Riau nonaktif Annas Maamun dan Gulat Medali Emas Manurung rupanya sempat memberikan kode akan menyerahkan uang suap. Kode tersebut disampaikan kepada ajudan Annas, Triyanto.

"Terdakwa menelepon saya pada 23 September 2014 dan mengatakan bahwa kacang pukul sudah dikumpulkan. Saya diminta menyampaikan pesan itu pada Annas," ujar Triyanto.

Kacang pukul ialah makanan ringan dari kacang dan gula yang ditumbuk, penganan khas daerah Rokan Hilir, Riau. Sebelum menjabat Gubernur Riau, Annas pernah menjabat sebagai Bupati Rokan Hilir.

4. Ekor dan Ton Emas
Pengacara Adik Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah, Chaeri Wardana alias Wawan, merupakan Susi Tur Andayani memberi suap kepada Akil Mochtar, yang kala itu menjabat sebagai Ketua Mahkamah Konstitusi. Susi memakai kata "ekor" saat berkomunikasi dengan Akil perihal uang untuk pembayaran dalam kasus sengketa pemilihan Bupati Lebak, Banten. 

"Ass..(Assalamualaikum) Pak, Bu atut lg (lagi) ke singapur (Singapura), brg (barang) yg (yang) siap 1 ekor untuk lebak aja (saja) jam 14 siap tunggu perintah bpk (bapak) aja (saja) sy (saya) kirim ke mana..," kata Susi melalui pesan pendek kepada Akil, 1 Oktober 2013.

Dalam sejumlah komunikasi, Akil juga kerap menggunakan kode. Dengan Chairun Nisa, politikus Golkar yang ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi, misalnya, Akil menggunakan kode “tiga ton emas” untuk uang Rp 3 miliar.

5. Resep dokter

Sandi resep dokter juga digunakan untuk menutupi kasus korupsi. Pihak penyuap diposisikan sebagai pasien dan penerima sebagai dokter. Kasus korupsi yang menyeret nama staf MA Djodi Supratman dengan pengacara Mario Bernando. Djodi menggunakan sandi ‘resep 100 butir’ yang berarti meminta uang Rp 100 juta. ‘Pasien’ merujuk kepadai orang pemberi suap.

6. Ustad, Pesantren, dan Kiai

Kasus korupsi pengadaan Alquran melibatkan pengurus Departemen Desentralisasi dan Pembangunan Daerah Partai Golongan Karya, Fahd A. Rafiq dan Dendy Prasetya, putra personil Komisi Agama DPR Zulkarnaen Djabar tak luput dari penggunaan sandi untuk menyembunyikan aktivitas korupsi yang dilakukan. Fahd kerap menitip pesan kepada Dendy, menggunakan istilah ustad, pesantren, dan kiai.

Istilah "kiai", "ustad", dan "pesantren", diduga merupakan sandi pelaku korupsi bagi para penerima biaya hasil proyek tersebut. "Kiai" merujuk pada para politikus di Senayan, "ustad" lakukan simbol para pejabat di Kementerian Agama, sedangkan "pesantren" untuk partai politik.

NAOMY A. NUGRAHENI 

Baca: 12 Kata Sandi Kasus Korupsi yang Diungkap KPK

Ikuti warta terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.






4 jam lalu

Fakta Surya Darmadi Alias Apeng, Apa Hubungannya dengan Kasus Annas Maamun?

Surya Darmadi menyebabkan kerugian negara hingga Rp 78 triliun sebelumnya mangkir 3 kali dari panggilan Kejaksaan Agung usai ditetapkan tersangka.


17 jam lalu

Bank DKI Hormati Proses Hukum Kasus Kredit Pemilikan Apartemen Pakai Data Palsu

Sekretaris Perusahaan Bank DKI Herry Djufraini memastikan kasus itu tak mempengaruhi operasional dan layanan perbankan bak tersebut.


18 jam lalu

KPK Sita Tanah dan SPBU Senilai Rp 25 Miliar di Kasus Nindya Karya

KPK menyita sejumlah aset senilai Rp 25 miliar dari kasus korupsi dengan terdakwa korporasi PT Nindya Karya dan PT Tuah Sejati


20 jam lalu

KPK Sita Uang dan Dokumen dalam Penggeledahan Enam Lokasi di Pemalang

Penggeledahan dilakukan KPK dalam penyidikan kasus dugaan suap jual beli jabatan di Pemerintah Kabupaten Pemalang


21 jam lalu

Pengacara Keluarga Brigadir J Berharap KPK Usut Dugaan Suap kepada LPSK

Kamaruddin Simanjuntak akan melapor ke KPK soal dugaan suap dalam kasus Brigadir J. Tim pengacara akan berkoordinasi dengan LPSK.


1 hari lalu

Cerita Tim KPK yang Disebut Juga Ingin Jemput Surya Darmadi

Surya Darmadi berstatus tersangka KPK, namun tak pernah tertangkap. Dia baru pulang setelah Kejaksaan Agung menetapkannya sebagai tersangka.


1 hari lalu

KPK Geledah Perusahaan Mardani Maming

Mardani Maming diduga menerima suap dari pemilik PT Prolindo Cipta Nusantara Henry Soetio yang saat ini sudah meninggal.


1 hari lalu

Masa Penahanan Mardani Maming Diperpanjang

KPK perpanjang masa penahanan tersangka suap dan gratifikasi izin upaya pertambangan Mardani Maming.


1 hari lalu

Pengacara Sebut Surya Darmadi Mangkir dari Panggilan Kejagung karena Tak Tahu

Kejaksaan Agung pada 1 Agustus 2022 menetapkan Surya Darmadi sebagai tersangka atas dugaan penyerobotan lahan kelapa sawit dengan luas 37.095 hektare


1 hari lalu

KPK akan Koordinasi Soal Surya Darmadi yang Serahkan Diri ke Kejaksaan Agung

Surya Darmadi menyerahkan diri ke Kejaksaan Agung pada Senin, 15 Agustus 2022. Kejaksaan berencana akan langsung menahan konglomerat itu.


Selengkapnya