Presidensi G20 Indonesia Berhasil Kumpulkan Financial Intermediary Fund USD 1,4 Triliun

Sedang Trending 7 bulan yang lalu 106
Sabtu, 15 Oktober 2022 15:57 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat ditemui di sela Pertemuan Tahunan IMF- WB di Washington DC, AS, Selasa (11/10/2022) waktu setempat. ANTARA/Satyagraha

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Keuangan atau Kemenkeu melaporkan bahwa Presidensi G20 Indonesia tahun ini telah mengukir sejarah melalui pengumpulan Financial Intermediary Fund (FIF) sebesar 1,4 miliar dolar AS.

Dalam keterangan formal yang diterima di Jakarta, Sabtu, Kemenkeu menyebutkan FIF diselenggarakan oleh Bank Dunia untuk memastikan kecukupan dan keberlanjutan pembiayaan untuk pencegahan dan respon pandemi di masa depan.

Anggota G20 mendorong tambahan komitmen Financial Intermediary Fund secara sukarela. G20 juga menyambut bagus keanggotaan dan perwakilan inklusif Pandemic Prevention, Preparedness, and Response (PPR) FIF dari negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah, organisasi masyarakat sipil, dan lembaga donor, di mana Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memegang peran sentral.

Selama pandemi, lembaga keuangan telah menerapkan berbagai kebijakan luar biasa untuk meningkatkan fungsinya sebagai intermediasi dalam mendukung perekonomian.

Pada saat dukungan kebijakan diperlukan untuk memitigasi dampak negatif dari pandemi, penerapan dukungan kebijakan yang terlalu lama dapat menimbulkan risiko terhadap stabilitas keuangan.

Kemudian saat pemulihan pandemi sedang berlangsung, G20 menantikan laporan akhir strategi keluar alias exit strategies dan mitigasi dampak luka memar atau scarring effect pada sektor keuangan, serta upaya untuk mengatasi kerentanan di Lembaga Keuangan Non-Bank (NBFI).

Kemenkeu juga melaporkan bahwa G20  berkomitmen untuk lanjut memperkuat sektor keuangan dunia melalui peningkatan pemantauan risiko dan melalui optimalisasi faedah teknologi dan digitalisasi.

Dalam konteks ini, G20 menyambut bagus penilaian FSB mengenai pengawasan dan regulasi stablecoin global, serta aktivitas pasar aset kripto dan menerima panduan akhir oleh Committee on Payments and Market Infrastructures (CPMI) Bank for International Settlements (BIS) dan The International Organization of Securities Commissions (IOSCO).

Kedua lembaga tersebut menegaskan prinsip untuk infrastruktur pasar keuangan beraksi dalam pentingnya pengaturan stablecoin yang sistematis.

Selain itu, G20 juga berkomitmen untuk lanjut mengeksplorasi implikasi keuangan makro dari mata uang digital bank sentral (CBDC), karena hal ini dapat dirancang untuk memfasilitasi pembayaran lintas batas sembari menjaga stabilitas sistem moneter dan keuangan internasional.

Di sisi lain untuk mendukung proses pemulihan ekonomi bumi yang kuat dan berkelanjutan, negara negara G20 telah berdiskusi untuk pembangunan yang berkelanjutan, inklusif, mudah diakses dan infrastruktur yang terjangkau.

Para personil mendukung secara sukarela dan tak terikat G20/Global Infrastructure (GI) Hub Framework tentang langkah terbaik dalam menjangkau partisipasi pihak swasta guna meningkatkan investasi infrastruktur yang berkelanjutan, yang akan mempertimbangkan situasi negara, serta akan menambahkan investasi dari sumber lain, termasuk investasi publik dan keuangan yang disediakan oleh Bank Pembangunan Multilateral (MDBs).

Selebihnya, negara-negara G20 juga mendukung infrastruktur G20 menyokong kebijakan perangkat G20-OECD dalam memobilisasi pendanaan dan keuangan, mendukung InfraTracker 2.0 dan Ringkasan Studi Kasus G20 dalam Infrastruktur Keuangan Digital, serta mendorong kualitas investasi infrastruktur dengan mendiskusikan pembangunan Quality Infrastructure Investment (QII) Indicators dan mendiskusikan penataan masa depan infrastruktur global.

Baca Juga: Pengusaha Hotel Butuh Banyak Tenaga Kerja Hadapi KTT G20 di Bali

Ikuti warta terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.






1 jam lalu

Pengusaha Hotel Butuh Banyak Tenaga Kerja Hadapi KTT G20 di Bali

Saat ini serapan tenaga kerja di sektor pariwisata, khususnya hotel, sebetulnya sudah di kisaran 80 persen.


4 jam lalu

Menjelang KTT G20, Okupansi Hotel di Bali Sudah 70 Persen

PHRI mencatat tingkat keterisian kamar hotel, khususnya di Bali lanjut meningkat menjelang Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali.


20 jam lalu

Kemenkeu Kantongi Daftar Aset BLBI di Luar Negeri, Ada Obligor yang Beralih Kewarganegaraan

Satgas BLBI tengah menelaah siapa saja obligor yang sudah beralih kewarganegaraan.


21 jam lalu

Krisis Pangan, FAO: 970 Ribu Orang Terancam Kelaparan pada 2022

FAO memperkirakan hingga akhir 2022, kondisi masyarakat yang masuk golongan rentan terhadap pangan akan semakin buruk.


22 jam lalu

Terkini Bisnis: OJK Yakin Indonesia Selamat dari Resesi, Sri Mulyani Ingin G20 Kompak Bersinergi

Berita terkini ekonomi dan bisnis hingga Jumat sore, 14 Oktober 2022, dimulai dari OJK meyakini bahwa Indonesia bisa memperkuat dari resesi.


23 jam lalu

Kemenkeu Pastikan Pengadaan Mobil Listrik Pejabat di Tiap Kementerian Berbeda-beda

Pengadaan mobil listrik akan tergantung rencana kebutuhan barang milik negara (RKBM) yang disusun oleh DJKN.


1 hari lalu

Sri Mulyani Harap G20 Bantu Navigasi Krisis yang Memporakporandakan Situasi Global

Sri Mulyani percaya negara-negara yang masuk dalam golongan G20 dapat turut membantu bumi secara signifikan dalam menghadapi krisis.


1 hari lalu

Ekonomi Global Penuh Tantangan, Sri Mulyani Sebut Aksi Nyata Negara G20 Sangat Dibutuhkan

Dalam situai ekonomi dunia yang penuh tantangan ini, kata Sri Mulyani, membutuhkan aktivitas konkret dari negara-negara G20.


1 hari lalu

Rusia Ukraina Masih Panas, Retno Marsudi: G20 Tidak Boleh Gagal

Meski Rusia Ukraina memanas, Indonesia sebagai presidensi G20 tahun ini akan lanjut mengupayakan hasil konkret dari forum ekonomi global.


2 hari lalu

Kompetisi Liga 1 Disiapkan Jalan Lagi Akhir November 2022

Sebelum bergulir kembali, akan ada uji coba pertandingan Liga 1 pada pertengahan November 2022.


Selengkapnya