Senin, 31 Oktober 2022 02:14 WIB

Ilustrasi Batu Bara. ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas.
TEMPO.CO, Jakarta - Emiten batu bara Grup Baramulti, PT Mitrabara Adiperdana Tbk. (MBAP) membukukan untung higienis US$164,36 juta sepanjang 9 bulan awal 2022. Angka tersebut menggambarkan pertumbuhan 237,5 persen, kalau dibandingkan rapor Us$48,858 juta pada periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy).
Berdasarkan laporan keuangan kuartal III tahun 2022 yang diunggah pada laman Bursa Efek Indonesia (BEI) pendapatan dari kontrak dengan pelanggan naik 84,8 persen menjadi USD366,06 juta.
Angka itu ditopang oleh peningkatan penjualan kepada pihak berelasi, Brooklyn Enterprise Pte Ltd sebesar 264 persen menjadi US$142,5 juta. Senada, penjualan kepada pihak ketiga yakni, KCH Energy Co Ltd meningkat 137 persen menjadi US$126,37 juta.
Hasil itu mendongkrak untung per saham dasar ke level USD0,132 per lembar, lebih besar dari perolehan pada tahun melangkah per akhir September 2021 yang hanya US$0,04 per lembar.
Beban pokok MBAP tercatat membengkak 28,4 persen menjadi US$131,53 juta disusul dengan untung kotor yang ikut melonjak 143 persen menjadi US$243,5 juta.
Liabilitas perseroan tercatat meningkat 62,3 persen dibanding akhir tahun 2021 menjadi US$93,739 juta. Rinciannya, liabilitas jangka pendek sebesar US$89,42 juta dan liabilitas jangka panjang sebesar US$4,317 juta.
Perubahan total liabilitas Perseroan sebesar 62 persen posisi keuangan konsolidasian teraudit per 30 September 2022 dikarenakan adanya peningkatan utang upaya sebesar US$6.472.276.
Terutama, disebabkan oleh meningkatnya biaya produksi, serta peningkatan utang pajak sebesar US$6.459.656 seiring dengan peningkatan untung sebelum pajak tahun berjalan.
"Peningkatan liabilitas juga di sebabkan karena adanya utang Dividend sebesar US$42.324.445, yang dibayarkan secara penuh pada tanggal 3 Oktober 2022,” tulis manajemen MBAP.
Sedangkan pada kuartal III/2022 ini, ekuitas tercatat meningkat 17,08 persen menjadi US$233,26 juta. Secara total, aset naik 27,2 persen menjadi US$327 juta.
BISNIS
Ikuti warta terkini dari Tempo di Google News, klik di sini
1 hari lalu

Luhut Ingin RI Mandiri Energi Hijau 10 Tahun Lagi, Energy Watch: Realistis, Energi Fosil Kita Masih Besar
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menargetkan Indonesia dapat mendiri menggunakan daya terbarukan 10 tahun lagi.
2 hari lalu

Perusahaan Batu Bara Bayan Resources Bukukan Laba Bersih Rp 25,3 T, Terbang 150 Persen
Emiten batu bara milik konglomerat Low Tuck Kwong PT Bayan Resources Tbk. (BYAN) mencatatkan peningkatan kinerja hingga kuartal III/2022.
3 hari lalu

9 Bulan Pertama 2022, PT Bukit Asam Bukukan Laba Bersih Rp 10 Triliun
PT Bukit Asam Tbk. membukukan pendapatan Rp31,07 triliun per kuartal III/2022, seperti dikutip dari laporan keuangannya.
4 hari lalu

Jika PLN Terus Bergantung pada Batu Bara, Ini Sederet Risiko Finansial yang Akan Dihadapi
PLN bakal menghadapi potensi risiko finansial kalau tetap lanjut bergantung pada batu bara sebagai sumber daya primer listrik. Apa saja risikonya?
5 hari lalu

Erick Thohir Sebut 15 Gigawatt PLTU Akan Dimatikan
Erick Thohir menyebut kapasitas PLTU yang berpotensi dimatikan akan mencapai 15 gigawatt (GW) hingga tahun 2040 mendatang.
7 hari lalu

Minta Jokowi Tunda Proyek IKN, Faisal Basri: Kita Sekarang Hadapi Lima Ancaman Besar
Ekonom senior Universitas Indonesia Faisal Basri menyarankan pemerintah menunda proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara atau IKN.
10 hari lalu

Industri Haus Listrik Terancam Gulung Tikar, Kadin: Investor Pelan-pelan Pindah ke Luar Negeri
Ketua Komite Tetap Energi Baru Terbarukan Kadin menyatakan industri di Indonesia yang mengonsumsi listrik dalam jumlah besar terancam gulung tikar.
11 hari lalu

Pakar UGM Pesimistis PLTU Bakal Pensiun Dini, Ini Sebabnya
Ekonom UGM Fahmy Radhi mengaku pesimistis Indonesia dapat membikin pembangkit listri tenaga uap (PLTU) batu bara pensiun awal dalam waktu dekat.
13 hari lalu

Polandia Buru Batu Bara dari Indonesia, Ekspor ke Uni Eropa Naik per September
BPS menjelaskan peningkatan ekspor batu bara tertinggi tercatat untuk pengiriman ke Polandia.
14 hari lalu

Menteri ESDM Sebut BLU Batu Bara Berlaku Mulai Awal 2023
Menteri ESDM memastikan BLU Batu Bara saat ini tetap dalam proses pembentukan.