OJK Sebut Tingkat Literasi dan Inklusi Keuangan Digital RI Naik Signifikan

Sedang Trending 7 bulan yang lalu 131
Senin, 10 Oktober 2022 16:09 WIB
Petugas Otoritas Jasa Keuangan (OJK) beraktivitas di ruang layanan Konsumen, Kantor OJK, Jakarta. (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/aww.)

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Dewan Komisioner Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan bocoran tingkat literasi dan inkluasi keuangan digital 2022 sebelum diumumkan pada akhir tahun ini. Angka tersebut berdasarkan surveri nasional yang dilakukan oleh OJK.  

“Bocorannya memang kenaikan sangat signifikan dan cukup menggembirakan untuk kita semua. Mohon juga dukungannya agar sasaran inklusi keuangan 90 persen yang dicanangkan oleh Presiden Jokowi dapat kita capai di tahun 2024,” ujar dia di Wisma Mulia 2, Jakarta Selatan, Senin, 10 Oktober 2022.

Jika memandang data tingkat literasi dan inklusi keuangan digital 2019 menyebutkan hanya ada 36 persen dari responden yang mengetahui adanya produk keuangan digital. Dari nomor tersebut baru 31 persen yang melakukan inklusi keuangan, bagus melalui pinjaman online (pinjol) atau bill purchase, asuransi online, pembukaan rekening, investasi online dan sebagainya.

Baca: OJK Rilis Chatbot, Bisa Tampung Keluhan Warga soal Pinjol

Friderica menjelaskan Dewan Komisioner Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK sudah mengunjungi beberapa daerah mulai dari Jawa, Sumatera, dan Sulawesi untuk memantau fintech. Dia meminta fintech untuk mengelola produknya agar dapat memberikan solusi dan nilai tambah ke konsumen.

“Jadi image-nya juga akan semakin bagus yang saya percaya juga akan semakin mendorong tumbuhnya industri fintech ini,” tutur dia.

Sementara Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar menjelaskan pentingnya digital trust system untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap industri keuangan digital. Hal itu dilakukan seiring dengan bertumbuhnya literasi digital dan tingkat penggunaan produk serta layanan keuangan digital. 

Menurut Mahendra kebutuhan membangun digital trust menjadi sangat fundamental. “Mengingat meningkatnya berbagai risiko seiring dengan semakin terdigitalisasinya seluruh aktivitas masyarakat,” ujar dia.

Selain itu, kata dia, untuk memitigasi risiko, pengembangan digital trust juga krusial untuk meningkatkan keyakinan konsumen, memanfaatkan layanan dan produk keuangan digital yang menyakinkan konsumen bahwa aset dan data. “Serta privasinya terjaga dengan aman,” kata Mahendra. 

Mahendra juga menuturkan pihaknya meluncurkan beberapa inisiatif seperti layanan chatbot dan modul literasi keuangan digital berisi kanal pengaduan konsumen. “Serta program peningkatan kapasitas sumber daya orang SDM dalam bidang supervisory technology (suptech) dan regulatory technology (regtech),” katanya.

Baca: Marak Pinjol Ilegal, OJK Terima 49.108 Pengaduan

Ikuti warta terkini dari Tempo di Google News, klik di sini






2 jam lalu

OJK Rilis Chatbot, Bisa Tampung Keluhan Warga soal Pinjol

Menurut Friderica, chatbot tersebut merupakan salah satu upaya OJK untuk membangun digital trust system.


3 jam lalu

Bos OJK Ungkap Pentingnya Sistem Digital Trust untuk Industri Keuangan

Menurut bos OJK, kebutuhan membangun digital trust menjadi sangat fundamental di tengah bertumbuhnya industri keuangan digital.


1 hari lalu

Terkini Bisnis: KAI Minta Maaf, Tips Mengelola Keuangan Hadapi Resesi Global

Tim dari KAI lanjut berikhtiar untuk kembali memulihkan jalur kereta api yang ambles sehingga pelayanan kepada pelanggan kembali normal.


1 hari lalu

Cara Membantu Karyawan Atasi Stres karena Keuangan

Banyak karyawan mengalami stres sehari-hari karena masalah keuangan. Berikut hal yang dapat dilakukan untuk mengatasinya.


2 hari lalu

Marak Pinjol Ilegal, OJK Terima 49.108 Pengaduan

Sepanjang dua tahun terakhir, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah menerima 49.108 pengaduan perihal pinjaman online (pinjol).


2 hari lalu

OJK Gelar Bulan Inklusi Keuangan, Simak Rangkaian Kegiatannya

Puncak Bulan Inklusi Keuangan OJK akan digelar pada 29 Oktober 2022.


2 hari lalu

Akui Rentenir Berkedok Koperasi Menjamur, OJK: Masuk ke Pasar Tradisional, Modal Cepat Cair

Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen Frederica Widyasari Dewi mengatakan bahwa keberadaan rentenir berkedok koperasi tetap menjamur sekarang ini.


2 hari lalu

OJK: Penyaluran Kredit Pembiayaan Melawan Rentenir untuk UMKM Capai Rp 4,4 T

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengaku telah mempunyai 450 Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPKAD)


2 hari lalu

OJK Sebut Literasi Keuangan Penting, Banyak Penipuan Berkedok Investasi

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menargetkan capaian inklusi keuangan sebesar 90 persen pada akhir 2024.


4 hari lalu

Daftar 18 Investasi Bodong yang Ditutup Satgas Sepanjang September

SWI memblokir situs, website, aplikasi, dan menyampaikan laporan keberadaan investasi bodong itu ke Bareskrim Polri.


Selengkapnya