Nasib Mengenaskan Pengemudi Ojol: Kenaikan Tarif Tak Terasa, Kian Terhimpit Potongan Komisi

Sedang Trending 8 bulan yang lalu 182
Rabu, 21 September 2022 21:47 WIB
Pengemudi ojek online (ojol) menunggu penumpang di kawasan Stasiun Manggarai, Jakarta, Senin 21 September 2020. Minimnya pengawasan, pengemudi ojol tetap banyak ditemukan berkerumun saat menunggu penumpang. Padahal, Pemprov DKI Jakarta telah membikin larangan ojol dan ojek pangkalan berkumpul lebih dari lima orang serta menjaga jarak sepeda motor minimal dua meter. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Ivan Ahmad, pengemudi ojek online atau ojol tengah beristirahat di pinggir jalan Melawai, Jakarta Selatan. Ia lanjut menatap ponselnya, menunggu pesanan datang. Sejak jam enam pagi hingga pukul 6 sore, ia mengungkapkan baru mendapat 10 pesanan. 

"Sekarang maksimal saya dapat 15 orderan. Dulu juga segitu, tapi penghasilan saya sekarang lebih kecil," ujar Ivan saat ditemui Tempo pada Rabu, 21 September 2022. 

Pria berusia 32 tahun itu bercerita dirinya selalu memulai hari menjemput pesanan pada sekeliling jam enam pagi dan menutup hari pada pukul 11 malam. Ia biasa mengantarkan penumpang mulai dari tempat tinggalnya di sekeliling Jalan Pangeran Antasari, Jakarta Selatan, hingga Bekasi. Sebelum pulang, ia selalu mengisi bensin kendaraannya agar perjalanannya di pagi hari lebih lancar.

Ivan sudah melakukan rutinitas itu sebagai sejak 2015. Di awal-awal ketika memulai jadi pengemudi ojol, ia dapat mengumpulkan uang lebih dari Rp 600 ribu per hari. Terlebih, bonus saat itu dapat mencapai Rp 200 ribu, katanya. Namun sekarang, dengan 15 orderan sehari penuh, penghasilan kotornya hanya mencapai Rp 300 ribu. 

"Itu pendapatan kotor saya. Lebih sering lagi hanya Rp 200 ribu. Tapi dipotong 20 persen untuk biaya aplikasi," tutur Ivan sembari memperlihatkan riwayat pesanan yang ia peroleh hari itu. 

Terlihat ia mendapat pesanan penumpang ke daerah Bintaro Rp 30 ribu. Pendapatan yang ia dapatkan dari pesanan itu sebesar Rp 22 ribu, sisanya Rp 8 ribu masuk ke kantong aplikator sebagai potongan biaya aplikasi. 

"Ini lagi (potongan komisi) 20 persen, kadang malah lebih dari 25 persen. Nama potongannya itu sebenarnya macem-macem, tiba saya enggak hapal," kata dia. 

Ivan mengaku sempat mendengar bahwa pemerintah telah menaikan tarif ojol dan menurunkan biaya potongan aplikasi atau komisi menjadi 15 persen. Namun hingga hari ini, belum terasa potongan biaya-biaya itu. Pendapatannya pun tak banyak berubah, khususnya sejak pandemi Covid-19 ketika aplikator tak lagi memberi bonus besar seperti dulu. 

Ia mengaku pasrah pendapatannya terpotong melampaui ketentuan. "Saya capek kerja. Mau protes juga nanti poin saya takut kenapa-kenapa," kata dia.

12345 Selanjutnya





7 jam lalu

Cerita Driver Online yang Tarifnya Dipotong Aplikator 35 Persen

Pekan lalu, Driver Online Indonesia atau Drone berunjuk rasa di kantor Grab Indonesia dan Gojek.


9 jam lalu

Driver Online Demo di Depan Gedung DPR Hari Ini, Berikut 3 Tuntutannya

Para pengemudi berbasis aplikasi lintas organisasi yang tergabung dalam Koalisi Driver Online (Kado) menggelar demonstrasi di depan Gedung DPR.


13 jam lalu

Potongan Komisi oleh Aplikator Ojol Masih Tinggi, Pengemudi: Bukti Pemerintah Tak Berdaya

Keengganan perusahaan aplikator ojol untuk menurunkan biaya komisi dinilai menunjukan sikap yang arogan terhadap aturan pemerintah.


16 jam lalu

Terpopuler Bisnis: Penjelasan Kemenkeu Soal Bansos BBM, Tugas Lembaga Perlindungan Data Pribadi

Berita terpopuler ekonomi bisnis sepanjang Selasa, 20 September 2022 tentang penjelasan Kemenkeu soal bansos BBM yang tak diterima driver ojol.


16 jam lalu

Aplikator Ojol Masih Langgar Aturan Biaya Komisi, SPAI: Potongan tiba 30 Persen

Lily Pujiati mengatakan hingga saat ini aplikator ojek online atau ojol tetap memberlakukan potongan atau biaya komisi sebanyak 20 tiba 30 persen.


1 hari lalu

Terkini Bisnis: Pengemudi Ojol Sebut Aplikator Hanya Beri Gimmick, Sanksi Terhadap Pembocor Data

Berita terkini bisnis hingga petang ini dimulai dari tudingan pengemudi ojol kepada aplikator yang hanya memberi gimmick soal potongan komisi.


1 hari lalu

Aturan Biaya Komisi, Maxim: Jika Merugikan Aplikator, Bisa Saja Aplikasi Ditutup

Business Development Manager Maxim Imam Mutamad Azhar menanggapi aturan biaya komisi pada aplikasi ojek online atau ojol.


1 hari lalu

Ojol Sebut Bansos BBM dari Sri Mulyani Tak Kunjung Cair, Kemenkeu Beri Penjelasan

Kementerian Keuangan memberikan penjelasan ihwal bansos bagi para pengemudi ojol dalam menghadapi kenaikan harga BBM yang tak kunjung terealisasi.


1 hari lalu

Aplikator Sebut Potongan Komisi Ojol Dikembalikan dalam Bentuk Program ke Pengemudi, Asosiasi: Gimmick

Klaim aplikator ojol soal biaya potongan komisi digunakan untuk memberikan program yang berdampak langsung pada pengemudi sontak menuai respons keras.


1 hari lalu

Pengamat: Tarif Ojol Kini Lebih Tinggi dari Ojek Pengkolan, Tapi Dibebani Biaya Komisi

Meski tarif ojol kini lebih tinggi dari ojek pengkolan, ada beban biaya komisi yang besar harus ditanggung para pengemudi.


Selengkapnya