TEMPO.CO, Jakarta - PT Waskita Karya (Persero) Tbk sebagai BUMN konstruksi, mencatatkan untung higienis pada kuartal III tahun ini sebesar Rp578,17 miliar atau melonjak 766,6 persen dari periode yang sama tahun lampau sebesar Rp66,71 miliar.
Direktur Utama Waskita Karya Destiawan Soewardjono, mengatakan bahwa perbaikan kinerja Waskita tiba dengan kuartal III-2022 ini menandakan bahwa strategi penyehatan keuangan dengan 8 stream yang diterapkan sejak tahun lampau sudah melangkah dengan baik.
“Pencapaian untung higienis ini didukung oleh adanya pendapatan konstruksi, pabrikasi, properti dan juga strategic partnership tiga ruas tol pada triwulan III,” kata Destiawan dalam keterangannya di Jakarta, Minggu 30 Oktober 2022.
Baca: Waskita: Volume Lalu Lintas di Tol Becakayu Naik 42 Persen Setelah 3 Akses Baru Dibuka
Selama periode Januari hingga September 2022, perseroan membukukan pendapatan upaya sebesar Rp10,30 triliun tumbuh 44,61 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2021 sebesar Rp7,12 triliun. Perseroan juga sukses membukukan untung bruto sebesar Rp988,15 miliar atau tumbuh 28,77 persen dari tahun lalu, adalah sebesar 767,40 miliar.
Pertumbuhan ini didukung dengan adanya perbaikan dari beberapa segmen bangunan dan penerapan lean construction (pengendalian efisiensi biaya pengelolaan proyek dan beban administrasi) pada seluruh proyek. Perseroan juga mencatatkan total aset sebesar Rp99,90 triliun, total liabilitas Rp82,40 triliun, serta total ekuitas perusahaan sebesar Rp17,50 triliun.
Destiawan mengatakan pada triwulan IV Waskita akan konsentrasi untuk meningkatkan produktifitas operasional termasuk beberapa proyek di Ibu Kota Negara (IKN) yang dimenangkan proses tendernya oleh Perseroan.
“Kami menargetkan adanya percepatan progres proyek existing. Namun tak hanya semata mengejar sasaran pendapatan, Waskita juga tetap berkomitmen menjaga kepercayaan yang telah diberikan oleh Pemerintah dan para pengguna jasa dengan memperhatikan mutu dan waktu pekerjaan sesuai yang tertuang dalam kontrak,” katanya.
Selain itu, untuk meningkatkan kondisi fundamental keuangan perusahaan, pada akhir tahun ini Perseroan juga akan menerima Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp3 triliun untuk penyelesaian ruas-ruas tol spesifik dimana proses penyerapan PMN tersebut melalui metode rights issue dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sesuai dengan Peraturan OJK Nomor.14/POJK.04/2019.
Waskita telah menerima persetujuan dari mayoritas pemegang saham Perseroan melalui Rapat Umum Pemegang Saham. Adapun perolehan biaya rights issue porsi publik akan digunakan untuk penguatan struktur modal kerja.
“Saya juga menekankan kepada seluruh jajaran untuk tetap konsisten menjalankan proses transformasi, refocusing sumber daya, implementasi digitalisasi di seluruh proses bisnis dan memperkuat Good Corporate Governance (GCG) sebagai komitmen kami bersama," ujar Destiawan.
Baca: Waskita Beton Pamer Capaian Kinerja Usai Restrukturisasi Keuangan, Ada Kontrak Baru Rp 1,1 Triliun
Ikuti warta terkini dari Tempo di Google News, klik di sini