Jika Anda memandang metaverse hanya seperti game, artinya Anda belum mengenal metaverse dan langkah kerjanya. Percayalah, ini sangat luas bahkan mencakup banyak aspek kehidupan.
Apa Itu Metaverse?Metaverse adalah bentuk bumi virtual 3D yang memungkinkan orang-orang terhubung secara real-time dan berinteraksi lewat internet.
Di bumi tersebut, seluruh orang melakukan berbagai aktivitas layaknya di bumi nyata.
Bayangkan… Anda mempunyai semesta virtual untuk menjalani kehidupan.
Di metaverse orang-orang dapat melakukan segalanya seperti membeli aset, bekerja, belajar, nonton konser, bioskop, dan sebagainya.
Seperti kegiatan sehari-hari pada umumnya, bukan?
Istilah metaverse mulai dikenal pada tahun 1992 dari novel berjudul “Snow Crash” karya Neal Stephenson.
Penggambarannya mirip seperti apa yang tampaknya bakal diwujudkan dalam waktu dekat ini.
Stephenson mendefinisikan metaverse sebagai bumi yang melampaui imajinasi. Dalam cerita tersebut, hal ini ialah pemanfaatan tingkat tinggi dari internet.
Orang-orang saling terhubung dengan internet dalam semacam virtual reality dan interaksinya juga dapat berdampak pada bumi nyata.
Sampai kemudian Mark Zuckerberg menggegerkan bumi dengan pernyataannya soal metaverse pada akhair tahun 2021.
Perusahaan Facebook formal mengganti namanya menjadi Meta per tanggal 28 Oktober 2021.
Pemilihan nama ini tampaknya sengaja agar sesuai dengan rencana mereka selanjutnya, adalah metaverse.
“Anda seperti berada di sana bersama orang lain di suatu tempat. Seperti benar-benar hadir. Itulah angan dari teknologi sosial,” kata Zuckerberg.
Bahkan untuk memberi gambaran tentang metaverse versinya itu, ia merilis video berdurasi 77 menit. Jika Anda punya waktu, silakan tonton videonya:
Sudahkah Anda sudah dapat gambaran tentang bumi metaverse? Jika belum mari mengenal metaverse dan langkah kerjanya lebih mendalam lagi.
Bagaimana Cara Kerja Metaverse?Metaverse menggabungkan platform media sosial, content sharing dan marketplace. Dunia seperti inilah yang tampaknya diinginkan oleh Mark Zuckerberg.
Namun untuk mewujudkan itu, perlu ada tiga elemen utama yang mendasarinya, yaitu:
1. Virtual RealityVR ialah teknologi yang memungkinkan interaksi antar pengguna di lingkungan imitasi atau virtual.
2. Web 3.0Web 3.0 ialah paras baru internet di waktu mendatang. Di mana, pengguna akan mempunyai kendali penuh terhadap aset digital yang dibuatnya.
3. BlockchainWeb 3.0 hanya dapat melangkah dengan blockchain. Inilah teknologi pencatatan data yang tak dikuasai oleh otoritas atau entitas manapun (decentralized).
Dari ketiga elemen tersebut maka akan tercipta sebuah lingkungan untuk beraktivitas yang serba digital.
Nantinya, di metaverse Anda diwakili oleh avatar yang beraktivitas layaknya di bumi nyata. Ini lebih dari sekadar game.
Hal-hal seperti cryptocurrency dan NFT pun akan jadi hal yang biasa saat metaverse mulai digunakan secara masif.
Contoh Metaverse Saat IniMetaverse memang akan jadi lebih konkret dengan dukungan teknologi virtual reality (VR) dan augmented reality (AR). Persis seperti yang ada di film “Ready Player One”.
Akan tetapi, langkah kerja metaverse juga tak hanya bergantung pada dua teknologi tersebut. Bisa juga hanya menggunakan PC atau ponsel pintar.
Bahkan saat ini sebenarnya banyak platform yang mulai menerapkan konsep metaverse meskipun tetap terbatas. Apa saja?
Sebelum jauh-jauh memandang metaverse-nya Zuckerberg, Fortnite dan Roblox sudah terlebih dulu melakukan itu.
Fortnite membuktikannya dengan menggelar konser virtual Travis Scott dan Ariana Grande. Game ini mempertemukan penggemar dengan sang penyanyi idola di dalam layar!
https://twitter.com/NFL/status/1464964694373019654
Sementara Roblox menjalin kerja sama dengan Nike dan NFL untuk membikin virtual playspace sekaligus toko di dalam game. Jadi pemeran tak hanya dapat bermain, tetapi juga belanja produk Nike maupun NFL.
Baca juga : Aplikasi Untuk Main Metaverse
Dampak Positif dan Negatif MetaverseDunia niscaya akan berubah seketika metaverse mulai memasyarakat. Tentu ada hal positif yang dapat dipetik, namun tak akan lepas juga dari dampak negatif.
Berikut plus minus hadirnya metaverse:
Dampak PositifDampak NegatifMengurangi polusi karena pengguna dapat beraktivitas dari rumah.Dampak jelek media sosial akan berkali lipat lebih besar.Tidak perlu khawatir saat berhadapan dengan situasi seperti pandemi.Semakin banyak orang akan seperti hidup dalam gelembung.Meningkatkan pengalaman belajar.Bertambahnya ragam tindak kriminal.Namun selama teknologi ini belum benar-benar masif, seluruh dampak tersebut tetap hanya sebuah perkiraan.
Bagiamana Masa Depan Metaverse?Cepat atau lambat, teknologi ini akan segera datang. Founder Epic Games, Tim Sweeney, mengatakan kemungkinan baru 10 tahun lagi metaverse akan tiba di titik akhirnya.
Ini juga bukan hanya tentang Mark Zuckerberg dan Meta-nya, karena banyak perusahaan lain yang juga bakal berkecimpung. Bagaimanapun, setidaknya Anda sudah lebih dulu mengenal metaverse dan langkah kerjanya agar dapat mempersiapkan diri.