Masalah Tiroid Sering Tak Disadari, Deteksi Dini Perlu Ditingkatkan Lagi

Sedang Trending 9 bulan yang lalu 193
Senin, 15 Agustus 2022 21:22 WIB
Ilustrasi kanker (pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Dokter bedah onkologi di RS Royal Mandaya Hospital, dr. Arif Kurniawan, Sp.B(K)Onk mengatakan bahwa gangguan pada kelenjar tiroid kerap tak disadari oleh para pasien. "Tetapi oleh orang-orang di sekitarnya yang memandang perubahan tersebut ataupun terdeteksi karena adanya pengecekan yang tak sengaja melalui Ultrasonografi (USG)," kata dr. Arif dalam keterangannya pada Senin 15 Agustus 2022.

Oleh karena itu deteksi awal dan kesadaran masyarakat terhadap kanker tiroid ini perlu ditingkatkan agar masyarakat dapat mendapatkan penanganan lebih dini. Selain dari pendeteksian dini, pengobatan dan penatalaksanaan pada pasien pun harus tepat, katanya dalam seminar "It's Not You. It's Your Thyroid" yang digelar beberapa waktu lalu.

Dalam seminar yang diadakan untuk turut merayakan World Thyroid Awareness Day 2022 itu, dr. Eko Purnomo, Sp.KN-TM(K) selaku ketua Perhimpunan Kedokteran Nuklir Indonesia (PKNI) menjelaskan bahwa proses pengobatan kanker tiroid selain dilakukan melalui pembedahan dilanjutkan dengan metode ablasi adalah pembersihan residu pembedahan dengan metode terapi nuklir. "Biasanya masyarakat khawatir ketika mendengar kata nuklir, tetapi sebenarnya tak perlu khawatir karena terapi nuklir ini bukan ditembakkan tetapi metode ini merupakan metode terapi yang dilakukan dengan melalui sistem oral (diminum), sehingga pasien tak perlu diinfus ataupun disuntik," kata dia.

Namun demikian, ketika kondisi kanker ini mengalami refrakter (tidak mempan dengan ablasi), prinsip dan metode terapi harus diubah melalui metode sistemik, adalah metode kemoterapi atau metode terbaru terapi target. “Terapi sasaran dilakukan dengan langkah pasien mengonsumsi obat melalui oral," ujar Eko.

Menurut GLOBOCAN tahun 2020, kanker tiroid menempati urutan ke-12 dengan kasus kanker terbanyak adalah mencapai 13.1141. Kasus kanker tiroid ini 2-3 kali lebih berisiko pada pasien wanita dibandingkan pria. Dela Listiya salah satu pejuang kanker tiroid yang bergabung dalam Yayasan Pitatosca, menceritakan mengenai gejala awal dirinya terdiagnosa kanker tiroid.

Dela bercerita bahwa kesadaran itu malah bukan dari dirinya sendiri, tetapi kerabat dan keluarga yang menyadari bahwa adanya pembesaran pada lehernya. “Saya memandang ada perubahan pada diri saya seperti berjerawat, mudah stres dan beberapa lancingan saya kebesaran dan teman-teman saya juga berkomentar bahwa bagian leher saya terlihat sangat besar. Baru setelah itu saya melakukan pemeriksaan awal," kata Dela.

Hal ini juga rupanya dirasakan oleh Cahyaniati yang juga merupakan pejuang kanker tiroid dan kanker payudara. Dia mengatakan setelah lima tahun terakhir berjuang melawan kanker payudara, ia kembali merasakan kejanggalan pada diri. "Nafas saya merasa tersengal-sengal, saya kesulitan untuk berbicara dan saya mengalami batuk yang tak kunjung usai tiba akhirnya saya melakukan PET Scan dan ditemukan adanya hiperkalsemi dan akhirnya saya disarankan untuk melakukan tiroidektomi (pengangkatan kelenjar tiroid)," katanya.

Baca: 5 Penyebab Penurunan Berat Badan Drastis, Gangguan Tiroid hingga Kanker






1 hari lalu

Sebab Pria Lebih Rentan Terkena Kanker dari Wanita

Peneliti menemukan pria lebih berisiko mengidap kanker dibandingkan perempuan. Faktor risiko apa saja yang menjadi penyebab?


2 hari lalu

Perlunya Orang Membatasi Konsumsi Daging Merah

Konsumsi daging merah yang terlalu banyak atau sering dapat memicu risiko berbagai penyakit kronis. Simak penjelasannya.


2 hari lalu

Bayam Merah Vs Bayam Hijau, Perbedaan Nutrisi dan Manfaatnya

Bayam hijau dan bayam merah mempunyai nutrisi yang bermanfaat bagi kesehatan, mulai dari mencegah kanker hingga mengobati asma


3 hari lalu

Jangan Terlalu Sering Makan Mi Instan, Cek Bahayanya

Meski murah, nikmat, dan praktis, jangan terlalu sering makan mi instan. Ingat efeknya bagi kesehatan.


4 hari lalu

Kista di Batang Otak Sarwendah, Kenali 6 Jenis Kista Seperti yang Diderita Istri Ruben Onsu

Ruben Onsu mengungkapkan bahwa istrinya, Sarwendah menderita penyakit kista di batang otak. Begini penjelasan penyakit ini.


6 hari lalu

Riwayat Kanker Payudara yang Dialami Olivia Newton-John Selama 30 Tahun

Olivia Newton-John didiagnosa menderita kanker payudara tiga kali dalam hidupnya


6 hari lalu

Olivia Newton-John 30 Tahun Berjuang Melawan Kanker Dukung Penelitian dan Pusat Kanker

Olivia Newton-John meninggal bumi pada Senin 8 Agustus 2022 setelah berjuang mengalami kanker payudara


6 hari lalu

Olivia Newton-John Sempat Ingatkan Wanita Agar Percaya dengan Instingnya

Olivia Newton-John meninggal pada hari Senin 8 Agustus 2022, lima tahun setelah dia didiagnosis menderita kanker payudara metastatik.


6 hari lalu

Penyanyi Top 1980-an Olivia Newton-John Meninggal

Penyanyi Olivia Newton-John, yang melejit ke puncak tangga lagu pop bumi pada 1970-an dan 1980-an meninggal dalam usia 73 tahun


6 hari lalu

Olivia Newton-John Meninggal setelah Berjuang 30 Tahun Melawan Kanker Payudara

Debut Olivia Newton-John di seni peran pada 1978 dengan menjadi musuh main John Travolta di film musikal, Grease lewat perannya yang ikonik.


Selengkapnya