Senin, 31 Oktober 2022 03:00 WIB

Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah.
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) memberikan sinyal terkait besaran upah minimum pada 2023 yang akan segera diumumkan pada akhir November 2022.
Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah menyampaikan saat ini pihaknya tetap dalam proses finalisasi pandangan dan aspirasi dari pihak buruh terkait pengupahan untuk 2023.
“UMP dalam proses saya sudah minta Ibu Dirjen [Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Pengawasan Ketenagakerjaan] untuk mendengarkan aspirasi para buruh, sekarang dalam proses finalisasi pandangan dan aspirasi tersebut,” jelas Menaker Ida di JCC, Jakarta, Minggu 30 Oktober 2022.
Baca: Menaker Usut Masalah Waroeng SS Potong Gaji Karyawan Penerima Bantuan Subsidi Upah
Sementara saat ditanya kemungkinan kenaikan upah, Ida menyebutkan akan ada kenaikan beberapa persen untuk upah minimum pada tahun depan. Para buruh/pekerja sebelumnya menuntut upah 2023 naik sebesar 13 persen dengan perhitungan inflasi dan pertumbuhan ekonomi tahun mendatang.
Dihubungi secara terpisah, Wakil Ketua Dewan Pengupahan Nasional (Depenas) Adi Mahfudz Wuhadji menyampaikan besaran inflasi tentu akan menjadi pertimbangan besaran upah minimum 2023.
“Jadi kenaikan itu sebetulnya konsekuensi dari inflasi atau pertumbuhan ekonomi, itu yang perlu diketahui bersama, kalau kita berbicara regulasi, itu kita menetapkan, jadi bukan menaikan. Kalau toh akan naik, itu karena ada inflasi atau pertumbuhan ekonomi,” ujarnya.
Saat ini pun pihaknya tetap menunggu data dari Badan Pusat Statistik (BPS) terkait inflasi, paling akhir diterima pada 7 November 2022.
“Mudah-mudahan sebelum tanggal 7, data sudah kami terima. Esok harinya biasanya kami sudah melakukan formulasi dari data yang masuk dari BPS,” tutupnya.
Pada 2021, formulasi upah minimum 2022 menggunakan Peraturan Pemerintah No. 36/2022, dengan kenaikan sebesar 1,09 persen dari tahun sebelumnya.
BISNIS
Baca: Pencairan Bantuan Subsidi Upah Tahap 6, Kemnaker Tunggu Data BPJS Ketenagakerjaan
Ikuti warta terkini dari Tempo di Google News, klik di sini
7 jam lalu

Menaker Usut Masalah Waroeng SS Potong Gaji Karyawan Penerima Bantuan Subsidi Upah
Manajemen restoran Waroeng SS disebut-sebut memotong gaji karyawan yang menerima donasi subsidi upah (BSU).
9 jam lalu

Terkini: Dugaan Korupsi BTS Kominfo Ditelusuri Kejagung, Kenaikan UMP 2023
Berita pertama dimulai dengan dugaan korupsi proyek BTS Kominfo yang tengah diendus Kejaksaan Agung.
12 jam lalu

Pemerintah Rampungkan Formulasi UMP 2023, Menaker: Naik Beberapa Persen
Buruh mendesak UMP 2023 naik 13 persen. Kenaikan UMP ini memperhitungkan beban biaya yang semakin besar dan inflasi.
20 jam lalu

Ancaman Resesi Bukan Isu Kaleng-kaleng, Celios: Pertumbuhan Ekonomi RI Bisa Lambat
Menurut Bhima beberapa riset menunjukan negara berkembang dengan skenario resesi, pertumbuhannya hanya 1,8 persen tahun depan.
21 jam lalu

Terpopuler Bisnis: Hitungan Ekonom soal Buruh Minta UMP Naik, Profil Bos Kopi Kapal Api
Berita terpopuler ekonomi dan bisnis sepanjang Sabtu, 29 Oktober 2022 antara lain tanggapan ekonom atas UMP buruh naik 13 persen tahun depan.
23 jam lalu

Ekonom Ungkap Kondisi Dunia Usaha dan Tuntutan Kenaikan Upah Minimum Provinsi 2023
Ekonom menilai kenaikan upah minimum yang hanya 1 persen tahun ini sangat memberatkan para pekerja.
1 hari lalu

Tanggapi Buruh Minta UMP Naik 13 Persen Tahun Depan, Begini Hitung-Hitungan Ekonom
Direktur Center of Economics and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira menanggapi buruh yang meminta upah minimum provinsi (UMP) naik 13 persen tahun depan.
1 hari lalu

Terkini Bisnis: Profil CEO Kopi Kapal Api, Prediksi Inflasi Oktober 2022
Berita terkini ekonomi bisnis hingga Sabtu sore, 29 Oktober 2022 antara lain profil CEO PT Kapal Api Global atau Kopi Kapal Api, Soedomo Mergonoto.
1 hari lalu

Proyeksi Inflasi Oktober 2022, Ekonom: Mungkin di Bawah 1 Persen Month to Month
Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad memandang perkembangan inflasi sudah relatif turun.
1 hari lalu

Bank Indonesia Proyeksi Inflasi Oktober 2022 0,05 Persen, Bensin Masih Penyumbang Terbesar
Bank Indonesia (BI) memproyeksikan inflasi Oktober 2022 akan mencapai 0,05 persen.