IWIP Sudah Latih 17 Ribu Orang selama 4 Tahun

Sedang Trending 7 bulan yang lalu 208
Selasa, 4 Oktober 2022 08:00 WIB

INFO NASIONAL - Puluhan orang berkerumun di sebuah tenda terpal. Di area luar terpal, siang begitu benderang karena mentari bersinar terik. Tepat di samping tenda, sebuah ekskavator beralih kaku, tanda minimnya jam terbang si pengemudi. Di tengah suasana itu, Risal Abdullah (32) sedang menunggu giliran. “Saya sudah satu bulan dua hari ikut pelatihan ini,” ucap dia, Selasa, 27 September 2022.

Risal ialah peserta pelatihan instrumen berat yang diselenggarakan oleh PT Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP). Kawasan industri nikel terbesar di Indonesia yang terletak di Maluku Utara itu memang sejak awal meletakkan perhatian terhadap pengembangan Sumber Daya Manusia melalui pelatihan berbagai kemampuan.

Sejak 2019 hingga 2022, total peserta yang mengikuti pelatihan ini mencapai 17,358 orang. Selain ekskavator, terdapat pula pelatihan wheel loader, dump truck, dan welder. Saat ini peserta yang sedang menjalani pelatihan berjumlah 800an orang.

Risal mengaku, alih-alih melamar sebagai pekerja umum, dirinya lebih berniat untuk mengikuti pelatihan. Meskipun ia tahu selama mengikuti pelatihan ia belum terikat kontrak sehingga belum memperoleh gaji. “Tak masalah (belum dapat gaji), karena memang saya mau belajar dulu. Nanti kalau sudah punya skill kan lebih bagus,” ujarnya.

Pendapat serupa dituturkan Rahmad Ahmad yang rela meninggalkan kampung halamannya di Kotamobagu, Sulawesi Utara, untuk ikut pelatihan ini. Jika Risal memilih belajar mengoperasikan ekskavator, Rahmad lebih meletakkan minat pada wheel loader. Saat Risal menunggu giliran mengoperasikan ekskavator, Rahmad sudah 7 hari mengikuti pelatihan. Wajahnya tampak sumringah ketika ditanya tentang kemampuannya mengoperasikan Wheel Loader. “Alhamdulillah dari sebelumnya saya tak punya skill sama sekali, sekarang sudah dapat berbagai macam teknik,” katanya.

Alasan yang tak jauh berbeda juga dikemukakan Muhammad Rizky Magfirah, salah satu peserta pelatihan pengelasan asal Morotai. Bagi Rizky, mengikuti pelatihan di IWIP ialah sebuah langkah untuk keluar dari area nyaman. “Setelah lulus SMA saya berpikir, dari pada saya hanya tenang di kampung dan tak melakukan apa-apa, lebih bagus saya ikut pelatihan ini. Apalagi ini gratis,” katanya.

Humas PT IWIP, Bilal Sau mengatakan, program pelatihan ini ialah upaya PT IWIP dalam menyiapkan tenaga kerja yang siap dalam bumi industri. Harapannya ialah angkatan kerja di Maluku Utara dapat terserap secara optimal, dengan begitu maka nomor pengangguran juga dapat diminimalisir.

Awal tahun ini, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis nomor pengangguran di Halmahera Tengah yang mengalami penurunan. Menurut BPS, turunnya Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) tak terlepas dari kehadiran PT IWIP.

“Untuk pelatihan ini, kami memprioritaskan masyarakat Maluku Utara, namun tak menutup kemungkinan dari luar juga dapat ikut bergabung,” katanya. “Selama pelatihan kami juga menyediakan akomodasi dan konsumsi untuk peserta pelatihan.”

Para peserta ini akan mengikuti pelatihan dalam rentang waktu tertentu. Di akhir nanti peserta bakal mengikuti ujian, dan kalau dinyatakan lulus, mereka langsung dapat dikontrak menjadi karyawan PT IWIP.

PT IWIP beroperasi Lelilef, Weda, Halmahera Tengah Maluku Utara. Didirikan pada 30 Agustus 2018, IWIP merupakan salah satu dari Proyek Prioritas Nasional RPJMN 2020-2024 serta ditetapkan menjadi salah satu Proyek Strategis Nasional oleh Presiden Joko Widodo melalui pengesahan Peraturan Presiden (Perpres) Republik Indonesia Nomor 109 Tahun 2020 Tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2016 Tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional.

Sebagai pengelola Kawasan Industri, IWIP menyediakan infrastruktur penunjang seperti jalan akses, pelabuhan, airport, pembangkit listrik untuk memfasilitasi kegiatan pabrik Ferronickel Smelter para tenan, antara lain PT Weda Bay Nickel, PT Yashi Indonesia Investment dan PT Youshan Nickel Indonesia. (*)






10 jam lalu

BPS: NTP Nasional Capai 106,82 pada September 2022

Kenaikan NTP dipengaruhi oleh naiknya subsektor tanaman pangan dan tanaman perkebunan rakyat.


10 jam lalu

HNW Harap Organisasi Wanita Islam Beri Kontribusi untuk Indonesia

Era reformasi membuka seluas-luasnya kaum wanita Indonesia untuk berperan.


10 jam lalu

Megawati Perintahkan Tiga Pilar PDIP Bantu Korban Insiden Kanjuruhan

Tiga pilar harus bertakziah dan memberi donasi kepada keluarga korban.


10 jam lalu

Bamsoet Buka Seminar dan Uji Kompetensi IMI Pusat

Ahli dari Federasi Balap Mobil Internasional dan Federasi Balap Motor Internasional menjadi narasumber.


11 jam lalu

Sekjen Kemendagri Minta Aparatur Pemerintahan Siap Pimpin Perubahan

Pemimpin harus menjadi role model dalam sebuah organisasi.


13 jam lalu

Kemendagri Diwakili Dirjen Polpum Bahtiar, Matangkan PKPU dalam RDP bersama DPR dan Penyelenggara Pemilu

Pembahasan berlangsung saat Rapat Dengar Pendapat bersama DPR


13 jam lalu

Produk Cicil Kendaraan Pegadaian Raih TOP Digital Corporate Brand Award 2022

Pertumbuhan peminat dan pengguna Pembiayaan Cicil Kendaraan Pegadaian bertumbuh setiap tahun.


14 jam lalu

Ingin Untung saat Liburan, Jadi Member Traveloka Priority Sekarang

Kumpulkan Priority Points dan jadilah member Traveloka Priority untuk menikmati berbagai diskon tambahan dan rewards spesifik saat liburan.


15 jam lalu

Budi Waseso Pastikan Stok Beras Aman dan Harga Terjangkau

Operasi Pasar ini sedang digencarkan di seluruh Indonesia.


16 jam lalu

Bulog Dampingi Mendag Sidak Stok Beras di Pasar Induk Cipinang

Kunjungan ini untuk memastikan ketersediaan beras tetap kondusif melalui program Operasi Pasar.


Selengkapnya