TEMPO.CO, Jakarta - Pidato Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY viral di media sosial. Presiden Indonesia ke-6 itu berpidato dalam acara Rapat Pimpinan Nasional Partai Demokrat pada tengah pekan kemarin di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta.
Dalam pidato itu, SBY menyatakan akan turun gunung pada Pemilihan Umum atau Pemilu 2024. Dia pun menjelaskan alasannya kenapa harus kembali ke panggung politik.
Mantan Menteri Koordinator Politik di era Presiden Abdurrahman Wahid dan Megawati Soekarnoputri tersebut menyatakan mendapatkan informasi akan adanya kecurangan pada Pemilu 2024. Dia pun menyatakan ada upaya untuk membikin Partai Demokrat tak dapat mengajukan calon presiden dan wakil presiden pada Pilpres 2024.
Berikut pidato detail SBY:
"Para kader, kenapa saya harus turun gunung menghadapi Pemilihan Umum 2024 mendatang. Saya mendengar, mengetahui bahwa ada tanda-tanda Pemilu 2024 dapat tak jujur dan tak adil."
"Konon, akan diatur dalam Pemilihan Presiden nanti hanya diinginkan oleh mereka hanya dua pasangan capres dan cawapres saja yang dikendaki oleh mereka."
"Informasinya Demokrat sebagai oposisi jangan harap dapat mengajukan capres-cawapresnya sendiri. Bersama koalisi tentunya. Jahat bukan, menginjak-injak hak rakyat bukan."
"Pikiran seperti itu bathil, itu bukan hak mereka, Pemilu ialah hak rakyat, hak untuk memilih dan dipilih, yang berdaulat juga rakyat."
"Dan, ingat selama 10 tahun dulu. Kita di pemerintahan. Dua kali menyelenggarakan pemilu termasuk pilpres, Demokrat tak pernah melakukan kebathilan seperti itu."
Juru Bicara Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra tak mau berkomentar soal pidato SBY tersebut. Pasalnya, menurut dia, pidato itu disampaikan dalam sesi untuk internal partainya, tak untuk umum.
"Kalau pernyataan formal kami tak ada terkait hal itu, karena itu acara tertutup dan bersifat internal," kata dia kepada Tempo, Sabtu, 17 September 2022.
Partai Demokrat hingga saat ini belum secara formal menyatakan tergabung dalam koalisi mana pun untuk mengusung calon presiden dan wakilnya. Sejauh ini, mereka disebut akan berkoalisi dengan Partai Nasdem dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Dalam Rapimnas kemarin, mereka juga tak melakukan deklarasi pencalonan presiden meskipun kerap menyatakan akan mengusung Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY, putra tertua SBY, sebagai calon presiden.
GADIS OKTAVIANI