Contoh Iklan Display di Internet yang Cocok untuk Bisnis

Iklan display sudah menjadi bagian dari keseharian pengguna internet. Contoh iklan display misalnya notifikasi promo dari aplikasi e-commerce di ponsel. 

Jenis iklan ini memang telah menjadi primadona di periklanan digital. Dengan perencanaan yang tepat, Anda dapat meningkatkan kesadaran merek.

Sayangnya beberapa pengiklan tak tahu langkah terbaik memasang iklan visual di internet. Jadi, kami akan berikan beberapa contoh yang dapat Anda terapkan pada bisnis.

Sebelumnya kami pernah membahas bentuk-bentuk iklan yang paling sering terlihat di internet. Di bawah ini ialah iklan display berdasarkan karakteristiknya.

Jenis pertama mungkin ialah yang paling familier bagi Anda karena sering terlihat di berbagai halaman internet. 

Traditional ads adalah tipikal iklan tetap maupun animasi dengan bentuk horizontal, vertikal dan persegi.

Salah satu jaringan terpopuler yang menampilkan jenis iklan ini tak lain ialah Google.

Menurut Hootsuite Digital Trends 2021, pengguna internet dengan perangkat seluler di bumi berjumlah sekeliling 4,32 miliar. 

Di satu sisi tetap banyak juga pengguna yang online melalui laptop/PC, tablet dan perangkat lainnya.

Itulah dalih responsive ads saat ini ialah pilihan paling bijak bagi pengiklan. 

Anda tak perlu membikin banyak iklan untuk setiap jenis perangkat. Sebab responsive ads akan otomatis menyesuaikan dengan platform pengguna.

Remarketing ads adalah langkah menampilkan iklan ke audiens berdasarkan interaksi mereka dengan brand Anda di internet.

Pihak publisher memanfaatkan cookies di browser untuk merekam jejak aktivitas online Anda.

Misalnya Anda mencari rekomendasi HP terbaru di internet. Browser akan merekam jejak pencarian tersebut. Lalu saat membuka sebuah situs, tiba-tiba Anda akan memandang iklan penawaran HP. 

Sebagai tambahan, biasanya remarketing ads memberikan penawaran spesial terpersonalisasi yang rasa-rasanya sayang kalau terlewatkan.

Jika Anda tahu apa itu iklan advertorial, jenis iklan ini menggunakan konsep serupa.

Jadi, native ads terlihat sangat natural hingga menyerupai sebuah konten. Biasanya jenis iklan ini akan muncul di feed blog atau di bawah artikel.

Ini dapat membikin Anda penasaran hingga mengkliknya walaupun akhirnya niscaya lebih sering kecele.

Para publisher jaringan MGID niscaya sangat akrab dengan jenis iklan ini.

Sesuai namanya, ini ialah contoh iklan di situs jejaring sosial. Jadi, sumber iklannya hanya dari pengiklan di penyedia platform tersebut.

Seperti Anda tahu, nyaris seluruh medsos sudah ada iklannya, mulai dari Facebook, Instagram, Twitter, hingga LinkedIn.

Untungnya, penempatan iklan tak terlalu mengganggu dan responsif sehingga pengguna juga tetap dapat menggunakannya dengan nyaman.

Terakhir, ini ialah next level dari native ads. Kemunculannya berdasarkan algoritma aplikasi sehingga dapat menyajikan konten yang sesuai dengan interest Anda.

Formatnya pun lebih beragam, dapat berupa gambar, video atau bahkan hanya teks. Discovery ads pasti sering Anda temui di beranda YouTube atau kotak masuk Gmail.

Banyak sekali contoh iklan display yang dapat Anda pelajari untuk diterapkan dalam bisnis. Di atas hanyalah beberapa contoh pengaplikasiannya berdasarkan karakteristik masing-masing. Jika Anda dapat membikin strategi yang oke, bukan tak mungkin langkah ini dapat membuahkan pemasaran yang sukses.