Petugas BPBD DKI Jakarta mengevakuasi korban banjir di RT11 RW05 Kebon Pala, Kampung Melayu, Jakarta Timur, menggunakan perahu karet, Minggu (7/2/2021). Banjir terjadi akibat luapan Kali Ciliwung. (ANTARA/HO-BPBD DKI).TEMPO.CO, Jakarta - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menyiagakan 267 petugas Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk antisipasi potensi musibah hidrometeorologi banjir dan longsor pada 2023. Kepala Pelaksana BPBD DKI Isnawa Adji mengatakan 267 orang itu disiapkan untuk penanganan musibah di Ibu Kota sesuai peringatan BMKG tentang tingginya curah hujan pada 2023.
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau pemerintah daerah hingga masyarakat di DKI Jakarta untuk siaga menghadapi potensi musibah hidrometeorologi. Diprediksi curah hujan sangat tinggi pada 2023, bahkan akan melampaui rata-rata di sebagian daerah Indonesia.
“BPBD DKI mempunyai 267 orang petugas penanganan musibah yang telah disiagakan di seluruh kelurahan yang ada di Jakarta,” kata Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Rabu, 19 Oktober 2022.
Bencana hidrometeorologi yang dapat ditimbulkan akibat cuaca ekstrem ialah banjir maupun tanah longsor.
Isnawa Adji menyebut sejumlah upaya telah dilakukan BPBD DKI untuk memastikan penanggulangan musibah dapat melangkah dengan baik. “Setiap personel secara intens berkoordinasi dengan para Lurah untuk memantau dinamika perkembangan musibah yang terjadi di wilayahnya masing-masing,” ujarnya.
Sebagai upaya mitigasi untuk merespons peringatan awal cuaca yang dikeluarkan BMKG, BPBD DKI segera mendesiminasikan informasi tersebut melalui website bpbd.jakarta.go.id, media sosial (instagram, twitter, dan facebook) dan kanal lain seperti WhatsApp Group dan Telegram.
“Apabila terjadi kenaikan status siaga Tinggi Muka Air (TMA) di aliran sungai yang ada di Jakarta, maka peringatan awal akan disampaikan melalui Disaster Early Warning System (DEWS) dan SMS Blast,” kata dia.
Personel gabungan yang terdiri atas TRC BPBD, Satgas Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat, Satpol PP, dan PPSU Kelurahan, serta unsur lain akan segera diterjunkan di titik-titik yang menjadi kawasan rawan banjir.
“Setiap personel TRC pun melakukan pengecekan terhadap sarana dan prasarana pendukung penanggulangan musibah yang telah didistribusikan ke setiap kelurahan yang berada di kawasan rawan banjir,” ujar Isnawa.
Ia memastikan setiap peralatan dalam keadaan layak kegunaan dan siap digunakan untuk membantu masyarakat dalam penanganan banjir.
BPBD DKI telah mendistribusikan peralatan pendukung banjir pada 2021 dan 2022 seperti perahu PE (polyethylene), ring buoy (pelampung), senter jinjing, tenda pengungsi, velbed, bilik isolasi, ban dalam truk, dan megaphone tangga aluminium untuk seluruh daerah Kota/Kabupaten Administrasi yang ada di Jakarta.
Baca juga: Jakbar Bangun Waduk 3 Hektare di Kalideres, Cegah Banjir Akibat Luapan Kali Semanan
Pembebasan Lahan Normalisasi Sungai dan Sodetan, Heru Budi Koordinasi dengan Menteri ATR/BPN
Heru Budi Jadi Pj Gubernur DKI, Dinas SDA Bicara Progres Normalisasi Sungai Ciliwung
Heru Budi Hartono Tinjau Rumah Pompa dan Tanggul NCICD, Cek Pompa Baru Dari Jepang
Jakbar Bangun Waduk 3 Hektare di Kalideres, Cegah Banjir Akibat Luapan Kali Semanan 
Melalui Jumat Berfaedah, Wali Kota Jakbar Sudah Cicil 100 Pohon dari Target Heru Budi 1.000 Pohon
Banjir Melanda Sejumlah Kota, Maia Estianty Tulis Pesan untuk Pemerintah
Banjir Australia Belum Surut, Warga Mulai Pasang Tanggul
Banjir Intai DKI Jakarta, Heru Budi Hartono Cek Revitalisasi Kali Ciliwung
Tinjau Infrastruktur Pengendali Banjir di Kali Pasar Baru, Heru Budi: Sistem Tata Air Pintu Air Ciliwung Lama 
Antisipasi Banjir, Normalisasi Anak Kali Ciliwung di Mangga Dua Dikebut
English (US) · 
Indonesian (ID) · 