TEMPO.CO, Jakarta - Ravil Maganov, bos produsen minyak terbesar kedua Rusia Lukoil, meninggal setelah jatuh dari jendela rumah sakit di Moskow, Kamis, 1 September 2022.
Dua sumber yang mengetahui situasi tersebut, mengatakan, Maganov, 67 tahun, jatuh hingga tewas, tetapi keadaan seputar kejatuhannya tak jelas.
Dua orang yang mengenal Maganov dengan bagus mengatakan kepada Reuters bahwa mereka percaya sangat tak mungkin dia melakukan bunuh diri.
Sumber lain yang dekat dengan perusahaan mengatakan ada kepercayaan di dalam manajemen Lukoil bahwa dia telah bunuh diri, tetapi dia belum memandang bukti atau arsip untuk mendukungnya.
Polisi Moskow mempersilakan wartawan bertanya soal kematian Maganov ke Komite Investigasi negara bagian. Namun Komite tak segera menanggapi permintaan komentar.
Lukoil mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Maganov telah "meninggal bumi setelah penyakit serius".
"Ribuan karyawan Lukoil sangat berduka atas kehilangan yang menyedihkan ini dan menyampaikan belasungkawa yang tulus kepada keluarga Ravil Maganov," katanya.
Beberapa eksekutif senior lainnya yang terkait dengan industri daya Rusia meninggal mendadak dalam keadaan yang tak jelas dalam beberapa bulan terakhir.
Sehari setelah Rusia mengirim pasukannya ke Ukraina pada Februari, seorang eksekutif Gazprom, Alexander Tyulakov, ditemukan tewas di garasinya dekat St Petersburg, media Rusia melaporkan.
Pada bulan April, Sergei Protosenya, mantan manajer puncak produsen gas habitat cair terbesar Rusia Novatek, ditemukan tewas bersama istri dan putrinya di sebuah vila di Spanyol. Polisi regional Catalan, yang menyelidiki kasus ini, mengatakan mereka percaya dia membunuh keluarganya dan kemudian bunuh diri.
Pada bulan Mei, media Rusia melaporkan seorang mantan manajer Lukoil, Alexander Subbotin, ditemukan tewas di ruang bawah tanah sebuah rumah di luar Moskow.
Pada bulan yang sama, media Rusia mengatakan bahwa Vladislav Avayev, mantan wakil presiden Gazprombank, ditemukan tewas di sebuah apartemen di Moskow, bersama dengan mayat istri dan putrinya.
Maganov telah bekerja di Lukoil sejak 1993, tak lama setelah perusahaan itu berdiri, dan mengawasi penyulingan, produksi dan eksplorasinya, sebelum menjadi ketua pada tahun 2020. Saudaranya Nail ialah kepala produsen minyak menengah Rusia Tatneft.
Tidak seperti biasanya di antara perusahaan-perusahaan Rusia, Lukoil mengambil sikap atas intervensi Moskow di Ukraina. Dalam pernyataan 3 Maret, majelis direksi perusahaan menyatakan keprihatinannya atas "peristiwa tragis" di Ukraina dan menyerukan "secepat mungkin diakhirinya konflik bersenjata" melalui negosiasi.
Maganov ialah rekan dekat salah satu pendiri Lukoil, Vagit Alekperov, dan sering mengambil bagian dalam pertemuan produsen minyak Rusia dan kementerian daya untuk memutuskan tindakan bersama sebagai bagian dari golongan produsen minyak dunia terkemuka OPEC+.
Alekperov, mantan wakil menteri perminyakan Soviet, mengundurkan diri sebagai presiden Lukoil pada April, seminggu setelah Inggris memberlakukan pembekuan aset dan larangan bepergian kepadanya sebagai bagian dari hukuman atas tindakan militer Rusia di Ukraina.
Reuters