Apa itu Loyalitas, Penerapan, Karakteristik, dan Strategi Membangunnya

Sedang Trending 8 bulan yang lalu 200

Hubungan yang langgeng, organisasi yang solid, dan bisnis dan sukses, salah satunya dapat terealisasi karena loyalitas. Loyalitas atau kesetiaan berkaitan erat dengan kepatuhan, pengabdian, komitmen kepada kewajiban, dan kesediaan untuk mendukung sesuatu. Jadi sebenarnya apa itu loyalitas?

Pengertian Loyalitas

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), loyalitas ialah kepatuhan atau kesetiaan[1]. Loyalitas merupakan tekad untuk berkomitmen loyal terhadap suatu objek.

Penerapan Loyalitas dan Karakteristiknya

Pribadi yang loyal dapat dilihat dalam pikiran dan tingkah lakunya, salah satunya mengutamakan, atau paling tak mempertimbangkan kepentingan objek pusat loyalitasnya di atas kepentingannya sendiri.   

Sifat ini dapat diterapkan kepada berbagai hal, misalnya loyalitas dalam organisasi, loyalitas karyawan, dan loyalitas konsumen.

Loyalitas dalam organisasi

Loyalitas organisasi adalah kemauan seorang personil untuk berkontribusi demi memajukan organisasinya menggunakan seluruh potensi yang dimiliki.

Karakteristik loyalitas dalam organisasiRela mencurahkan keahlian, tenaga, waktu, dan pikiran untuk menjalankan program kerja organisasi tanpa berharap imbalanMerasa wajib atau bertanggung jawab untuk memberikan pelayanan dan perilaku terbaik dalam lingkup organisasiBersedia bekerjasama dengan personil lain tanpa menonjolkan diri-sendiri untuk meraih tujuan organisasiMenaati peraturan organisasi dengan sepenuh hati dan kesadaran karena rasa memilikiMendukung organisasinya secara konsisten untuk mencapai tujuanLoyalitas sebagai karyawan

Karyawan yang loyal melakukan pekerjaannya sebaik mungkin dengan penuh rasa tanggung jawab karena merasa ini ialah kewajibannya. Jadi tak semata-mata demi mendapatkan gaji.

Loyalitas membikin karyawan mempunyai komitmen yang kuat mewujudkan kemajuan perusahaan.

Karakteristik loyalitas karyawan

Dilansir dari Linkedin karyawan yang benar-benar loyal dapat Anda lihat dari watak berikut ini.

Bukan berarti karyawan yang loyal ialah mereka yang selalu taat dengan perintah, apalagi kalau menyangkut hal-hal yang tak etis atau ilegal. Seorang karyawan yang secara konsisten berjuang melakukan hal yang benar artinya dia juga memikirkan kepentingan jangka panjang perusahaan. Inilah malah bentuk loyalitas tertinggi.Karyawan yang loyal tak ragu untuk menyuarakan pendapat atau menawarkan solusi karena mempunyai kepedulian tinggi terhadap masalah yang terjadi di perusahaannya.Karyawan yang tak segan menunjukkan penghargaan kepada rekan kerjanya kalau sukses melakukan tugas dengan bagus ialah orang yang loyal. Pasalnya, dia peduli dan mengutamakan misi/tujuan perusahaan, dan ini lebih krusial daripada ambisi mengejar karir pribadi.Loyalitas karyawan kadang dapat terlihat dari keberaniannya untuk mengungkapkan ketidaksetujuan bahkan kepada atasan atau pemilik perusahaan. Ini kalau dia merasa bahwa keputusan tersebut tak akan membawa kebaikan bagi perusahaan. Jika suatu keputusan telah disepakati, karyawan yang loyal bersedia menerima dan menjalankannya, bahkan kalau mereka secara pribadi tak setuju. Mereka akan mengesampingkan perasaannya dan mencoba membikin segala sesuatu melangkah lancar, alih-alih berjuang membuktikan dirinya yang benar.Walaupun mempunyai loyalitas yang tinggi, seorang karyawan dapat saja resign karena suatu alasan. Meski begitu dia akan berikhtiar semaksimal mungkin membantu atasan atau perusahaannya agar kepergiannya tak menimbulkan dampak yang kurang baik. Ini misalnya dengan merekomendasikan kandidat terbaik untuk mengisi posisinya.Loyalitas konsumen

Loyalitas konsumen atau brand loyalty adalah kesediaan pelanggan untuk lanjut melakukan pembelian produk/menggunakan layanan brand tertentu, daripada memilih merek kompetitor walaupun kualitasnya sama.

Alasan orang-orang dapat fanatik pada suatu merek ialah mereka mengasosiasikannya dengan pengalaman positif ketika menggunakan merek tersebut. Salah satunya karena kualitas produk yang secara konsisten tetap terjaga dengan baik.

Karakteristik loyalitas konsumenSelalu melakukan repeat order kalau memang membutuhkan produk/layanannyaJarang atau tak pernah berjuang mencari dan mencoba mereka lainBersedia merekomendasikan merek pilihannya kepada keluarga dan temanBersikap skeptis atau tak mau mencari tahu lebih banyak kalau mendapatkan penawaran dari merek lainBersedia menerima atau mencoba produk lain dari merek favoritnyaKonsumen yang loyal lebih mudah maklum kalau terjadi masalah terkait brand favoritnya dan mempercayai kemampuan perusahaan untuk memperbaiki kesalahan tersebutPelanggan yang loyal juga bersedia memberikan feedback demi meningkatkan produk atau layanan merekStrategi Membangun Loyalitas dalam Organisasi, Perusahaan, dan Konsumen

Seperti yang sudah disinggung, loyalitas dapat menjadi penentu apakah suatu organisasi, perusahaan, dan bisnis melangkah lancar dan meraih kesuksesan.

Tentu saja tak mudah untuk membangun loyalitas karena ini berkaitan dengan menyentuh emosi seseorang.

Meski begitu beberapa strategi berikut mungkin dapat menjadi referensi Anda.

Membangun loyalitas dalam organisasiMenanamkan nilai-nilai dalam organisasi perlu dilakukan sedini mungkin, bahkan sejak perekrutan personil baru. Ini mencakup visi dan misi organisasi, serta tujuan bersama yang suatu saat nanti dapat diraih. Keyakinan inilah yang akan lanjut memotivasi dan menghidupkan semangat seluruh anggota.Dengan mengikuti organisasi para personil akan mendapatkan berbagai keuntungan. Ini misalnya kesempatan untuk menambah wawasan, dapat mempelajari hal-hal baru yang positif, hingga menjalin koneksi. Hal-hal demikian ini perlu dimunculkan sehingga membentuk mindset bahwa berorganisasi juga memberikan manfaat.Menciptakan budaya organisasi yang sehat juga dapat membangun kesetiaan para personil seperti rasa kekeluargaan. Dengan begitu siapa pun akan merasa diterima, diperhatikan, dan didengarkan tanpa memandang kekurangannya.  Secara alami orang akan tetap memperkuat dalam golongan yang seluruh anggotanya menerima dan memperlakukannya dengan baik.Membangun loyalitas karyawanAtasan atau pemilik bisnis perlu menunjukkan penghargaan ketika karyawan dapat melakukan tugasnya dengan baik. Ini dapat berwujud ucapan selamat dan terimakasih, pujian, hadiah, tiba bonus.Dengan menciptakan lingkungan kerja yang kondusif, business owner telah berinvestasi dalam membangun kesetiaan karyawan. Kondusifitas tak hanya berkaitan dengan fasilitas dan sarana kerja, tetapi juga kenyamanan karyawan dan emosi mendapat support penuh.Keberadaan jenjang karier akan memotivasi karyawan untuk bekerja lebih bagus dengan seluruh potensinya. Efek positifnya ini dapat meningkatkan performa dan produktivitas perusahaan secara keseluruhan.Salah satu unsur krusial yang membikin karyawan memperkuat di suatu perusahaan ialah merasa aspirasinya mendapat tempat. Perusahaan dapat melakukannya dengan menyebarkan kuesioner atau pendekatan pribadi oleh atasan. Agar mendapatkan hasil yang objektif tentu sebelumnya perlu terjalin rasa akrab terlebih dahulu.Selanjutnya aspirasi karyawan perlu mendapat respon dan bentuk nyata. Dengan begitu karyawan merasa mendapatkan perhatian sehingga bersedia loyal kepada perusahaan.Memberikan kesempatan bagi karyawan untuk belajar, membuktikan kalau perusahaan mempunyai kepedulian kepada mereka. Selain dapat membentuk loyalitas dalam pribadi karyawan, ilmu sebagai hasil belajarnya juga dapat berkontribusi bagi kemajuan perusahaan.Membangun loyalitas konsumenSebelum membikin para pelanggan menjadi loyal, pemilik produk perlu mendapatkan trust dari mereka dulu. Caranya ialah dengan meningkatkan atau paling tak menjaga kualitas produk atau layanan yang Anda sediakan.Pada dasarnya seluruh orang senang mendapatkan perlakuan yang bagus dan ramah. Dengan memastikan pelanggan mendapatkan pengalaman tersebut, dia secara sukarela akan bersedia melakukan pembelian. Ini misalnya dengan merespon pertanyaan dan komentar melalui fitur customer care atau media sosial sebaik mungkin.  Selanjutnya Anda dapat menggelar loyalty program, misalnya dengan memberikan member card untuk mengumpulkan poin setiap kali melakukan transaksi. Selanjutnya poin-poin tersebut dapat konsumen tukarkan untuk mendapatkan bonus atau potongan harga. Selain membikin konsumen tetap loyal dengan suatu brand, strategi ini mendorong repeat order karena mereka mau mendapat poin.Melakukan follow up setelah konsumen melakukan pembelian akan membikin yang bersangkutan merasa dihargai. Ini dapat berupa surel atau pesan singkat berisi ucapan terimakasih dan mengingatkan masa garansi produk.Keluhan pelanggan semestinya tak menjadi beban, namun bentuk kepedulian.  Leonie Brown, pakar dari Qualtrics XM mengatakan, pelanggan yang mendapatkan pengalaman jelek terkait suatu merek, tetapi merek yang bersangkutan bersedia memperbaiki, lebih berpotensi menjadi pelanggan yang loyal daripada mereka yang tak pernah mengalami masalah apa pun dengan sebuah merek [2]. Jadi untuk Anda para pemilik produk, jangan mengabaikan keluhan pelanggan, sebaliknya jadikan peristiwa tersebut sebagai kesempatan untuk memberikan kesan terbaik.

Lalu bagaimana dengan Anda? Apakah Anda mempunyai referensi yang berbeda mengenai apa itu loyalitas? Jika berkenan silahkan bagikan pendapat Anda pada kolom komentar.

Selengkapnya