Apa Itu Brand Loyalty dan Manfaatnya Terhadap Penjualan

Anda harus tahu apa itu brand loyalty, karena generasi sekarang cenderung sangat loyal terhadap suatu merek. Selain itu, tentu saja karena ada beberapa faedah yang mendongkrak penjualan Anda.

Brand loyalty adalah salah satu sasaran tertinggi dalam strategi pemasaran. Nantinya bisnis Anda seperti punya ‘pengikut’, bahkan tak jarang mereka dapat menjadi fanatik.

Ini juga tetap ada kaitannya dengan brand awareness, tetapi lebih berperan besar untuk menjaga kesetiaan konsumen. Jadi, apa itu brand loyalty dan kenapa penting?

Menurut KBBI, loyalitas artinya kesetiaan dan definisi loyalitas merek tak jauh-jauh dari itu.

Brand loyalty ialah ketika konsumen membeli sebuah merek berulang-ulang. Bukannya tak ada pilihan lain, melainkan karena mereka sudah percaya dengan merek tersebut.

Kepercayaan dapat tumbuh dari pengalaman si konsumen sendiri. Misalnya produk Anda rasanya enak, harganya murah atau mewakili sebuah perasaan.

Pada akhirnya, loyalitas akan berdampak pada peningkatan penjualan.

Tingginya loyalitas merek menjanjikan berbagai keuntungan. Yang jelas kesetiaan konsumen tak perlu diragukan lagi. Berikut faedah untuk bisnis ketika Anda sudah berada di level ini.

Brand recall adalah ingatan sigap seseorang terhadap nama merek yang diasosiasikan dengan produk atau layanan tertentu.

Contohnya: “Sebutkan satu nama sistem operasi komputer.”

Anda dan kebanyakan orang lainnya niscaya akan menyebutkan “Windows” atau “MacOS”.

Ketika merek mempunyai loyalitas maka posisinya akan lebih tinggi. Konsumen tak memilih alternatif melainkan hanya merek yang sudah dipercaya.

Citra positif dapat diciptakan dengan berbagai macam langkah salah satunya membangun loyalitas terhadap merek.

Para konsumen loyal Anda nantinya akan menjadi brand ambassador. Mereka, yang punya pengalaman positif, akan menyebarkan cerita positif tentang Anda.

Testimoni dari mulut ke mulut inilah yang kemudian menciptakan gambaran positif merek.

Anggap saja Toko A punya 10 konsumen setia, sedangkan Toko B punya 20 konsumen.

Pada transaksi pertama, Toko B memang lebih untung. Tetapi Toko A akan segera mendapat keuntungan lebih tinggi karena mereka punya brand loyalty.

Konsumen Toko B dapat saja tak bertambah atau berkurang. Sedangkan konsumen Toko A berpotensi membeli ulang dan dapat memengaruhi orang lain. 

Beberapa perusahaan biasanya lanjut membakar uang untuk membikin kampanye pemasaran agar merek mereka tak terlupakan.

Tetapi apabila Anda sukses membangun loyalitas merek, biaya ini dapat dipangkas jauh lebih rendah. 

Anda tak perlu khawatir kehilangan konsumen karena akhirnya mereka niscaya akan kembali. Bahkan para konsumen ini juga berpotensi membawa prospek baru.

Kepercayaan yang tumbuh menjadi loyalitas dapat tercipta karena banyak alasan.

Salah satunya ialah dari segi emosi. Ada emosi yang terbangun antara merek dengan konsumen.

Contohnya seperti biskuit Khong Guan. Sejak dulu nyaris setiap Hari Lebaran tiba niscaya ada biskuit Khong Guan di meja.

Kebiasaan ini berlangsung selama belasan bahkan puluhan tahun sehingga mulai terjalin ikatan emosional. 

Setiap makan biskuitnya, Anda jadi teringat kenangan masa kecil. Akhirnya setiap Lebaran Anda tak pernah lupa membeli biskuit Khong Guan.

Ada sebuah nilai di sini lebih dari sekadar keuntungan berbasis angka. Itulah yang membedakan antara loyalitas brand dengan customer loyalty.

Banyak indikator lainnya yang memengaruhi loyalitas merek. Lebih lengkapnya dapat Anda baca di artikel contoh indikator brand loyalty.

Sebuah perusahaan atau bisnis yang membangun loyalitas brand akan mendapat keuntungan signifikan. Akan tetapi, hal ini tak dapat terjadi dalam semalam.

Cara-cara instan bukanlah yang dimaksudkan dalam menumbuhkan kepercayaan dan kesetiaan konsumen. Pada kesempatan lain kita akan bahas lebih komplit bagaimana caranya.

Minimal dengan pengetahuan apa itu brand loyalty serta manfaatnya sudah cukup menjadi bekal Anda untuk memulainya. Ini akan membutuhkan waktu dan kerja keras, tetapi hasil akhirnya niscaya tak mengecewakan.